Geruduk DPRD Banten- Puluhan Ulama Tuntut Normalisasi Sungai Cidurian

RMOLBanten. Puluhan ulama dari Kabupaten Tangerang dan Serang mendatangi gedung DPRD Banten, Kamis (267). Kedatangan mereka menunutut agar pemerintah setempat melakukan normalisasi Sungai Cidurian yang berwarna hitam pekat akibat ulah nakal industri sekitar.Mereka diterima salah satu Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin.


Senada diungkapkan tokoh masyarakat lainnya yang hadir, Abdul Matin Syatini. Menurutnya, sungai Cidurian sejak dahulu sampai sekarang merupakan sumber air masyarakat sekitar dan petani. Namun saat ini kondisinya sudhah tidak layak konsumsi dan digunakan untuk air pesawahan.
 
"Sekarang sungai itu, hitam, bau. Masyarakat kesulitan air. Tapi pemerintah tidak beremin dengan nasib rakyat kecil," unkapnya.
  
Ketika musim kemarau lanjut Abdul Matin, air sungai yang melintasi desa Solear, Desa Jayanti, Desa Kresek, Desa Cikande, Desa Gunung Kaler, Desa Jawilan, Desa Tanara, Desa Caren dan Desa Binuang, airnya tidak mengalir, sehingga bau mirip Bangka dan zat kimia mengangu pernafasan warga sekitar.
 
"Yang parah lagi, petani tidak bisa mendapatkan suplai sedikit airpun dari Sunai Cidurian, yan ada kita benar-benar kesulitan dan baunya benar-benar menganggu kesehatan," ujarnya.
 
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin membenarkan kondisi Sungai Cidurian yan sudah tercemar oleh limbah industri disekitarnya.

"Menurut informasi ada empat pabrik yang melakukan pencemaran, ini saya juga sedan melakukan kros cek. Karena saya sebagai wakil rakyat akibat ulah indisutri itu, saya ketiban pulungnya, saya dianggap tidak memperjuangkan kepentingan masyarakat, dan tidur enak. Padahal jujur saja, saya juga kena imbas dati pencemaran Cidurian," ujarnya.
 
Bahkan kata dia, pihaknya akan mendorong Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) membuat tim satuan khusus (satgas) guna mencari tahu penyebab dan sumber dari pencemaran di Sungai Cidurian.
 
"Nanti timnya itu akan diankat berdasarkan SK Gubernur, dan bekerjanya hanya lima bulan saja, jadi tim ini sifatnya, Ad Hock. "Tim bekerja hanya lima bulan saja, didalamnya ada akadmisi, Pemkab Serang, Pemprov Banten, tokoh masyarakat dan media, agar kerjanya dapat terukur," jelasnya.

Bahkan kata dia, SK Gubernur tentang pembentukan Satgas itu akan keluar paling lambat dua bulan lagi. "Sekarang Juli, paling lama itu SK nya sudah keluar dan ditandatangani pada akhir September mendatang," harapnya.
 
Adapun batu sandungan karena kurangnya perseonel, politisi Nasdem ini menyangsikan pola kinerja WH-Andika Hazrumy.

"Kalau bilang kurang pegawai, ambil saja dari APBD kita ini besar. Jadi jangan takut, angaran kita saja (Setwan) dipangkas Rp 600 juta," tantangnya.
 
Kabid Perindustrian pda Disperindag Banten, Rudiansyah Toib mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan upaya dan pengawasan terhadap kegiatan indutsri. " makanya kita akan bentuk Satgas. Agar permasalahan diketahui secara rimnci. Nanti kita coba periksa seluruhnya," ujarnya.
 
Adapu pegawai pemprov yang dinilainya lamban, Rudiansyah membantahnya. "Kami sudah bekerja, tetapi memang belum terpadu, baik ditingkat kita sendiri, sampai level lurah, bupati atau walikota," ujarnya.[dzk

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news