Partai Golkar menyikapi Pilpres 2024 butuh sikap tegas untuk mematahkan manuver Luhut Binsar Pandjaitan yang mengisyaratkan hendak mengambil alih kursi ketua umum.
- Sah! Bahlil Lahadalia Resmi Terima SK Kepengurusan Lengkap Partai Golkar dari Kemenkumham
- Ini Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029, Tidak Ada Nama Jokowi
- Supaya Tidak Dibegal Lagi, Golkar Jangan Pilih Ketum Dari Pejabat Pemerintah
Founder Citra Institute, Yusak Farchan, berpendapat, Golkar punya peluang menangkis penjegalan Airlangga, antara lain dengan menyiapkan dua strategi pemenangan.
“Jika bertahan dengan opsi Airlangga Capres, konsekuensinya harus membentuk poros (koalisi) baru,” katanya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Sabtu (22/7).
Strategi kedua, sambung dia, menjadikan Airlangga sebagai Cawapres, dan segera bergabung ke satu poros koalisi potensial yang sudah ada.
“Menurut saya, opsi Cawapres lebih realistis,” sambungnya.
Menurut Yusak, tidak bisa tidak, Golkar harus segera menentukan salah satu strategi pemenangan Airlangga di Pilpres 2024.
Jika tidak, dia menduga manuver Luhut, yang mengaku siap menjadi Ketum Golkar, justru membuka peluang terlaksananya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Karena wacana Munaslub yang menggelinding ini juga dipicu sikap Golkar yang belum juga memutuskan sikap terkait Pilpres,” pungkas Yusak.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran