Beredarnya hasil survei LSI Denny JA tentang prediksi perolehan suara Partai Politik di Jawa Timur untuk pemilu 2019 diprotes banyak kalangan. Tidak terkecuali dari Partai Golkar Jawa Timur, meskipun dalam hasil survey itu, Partai berlambang Pohon Beringin ini menempati urutan tiga besar dibawah PDI-P dan PKB.
- Kuswana: Anak Muda Harus Bijak Dan Kreatif Menggunakan Media Sosial
- Gus Ubaid: Generasi Muda NU Harus Tampil Raih Cita Bukan Stagnasi
- Kebijakan membuka kran Impor harus diiringi proteksi pada komoditas pertanian, peternakan dan prodak UMKM
"Saya nggak yakin survei itu, kalau cuma 5 persen, masak 11 anggota DPRD Jawa Timur incumbent kita ini tidak kerja?,†heran Sahat, saat ditemui di DPRD Jatim, kemarin (5/11). Golkar pada pemilu 2014 lalu berhasil mendapatkan 10,4 persen suara lebih dengan perolehan 11 kursi.
Sahat lantas mempertanyakan bagaimana metodenya, berapa jumlah respondennya, dan bagaimana penyebarannya dari korespenden survei tersebut. Apakah sudah cukup mewakili 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang sangat luas ini.
Karena faktanya, DPD Partai Golkar sudah melihat kesiapan teman-teman caleg di 14 daerah pemilihan Jatim sangat luar biasa. Tiada hari tanpa mereka melakukan konsolidasi dan tatap muka dengan masyarakat.
"Jadi tidak mungkin, kalau suara kita cuma 5 persen,†kata Sahat.
Bahwa ada daerah-daerah yang posisi elektabilitas Golkar cukup berat untuk menaikkan perolehan kursi, Sahat tidak menampiknya.
"Tetapi hal itu tidak bisa digeneralisir bahwa seluruh daerah di Jatim itu berat,†terang Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini.
Ini karena, Golkar punya 11 anggota FPG DPR RI dan 11 DPRD Provinsi.
"Kalau hasilnya seperti itu (5 persen), rasanya seperti menaifkan kinerja para incumbent selama ini. jadi saya kurang sepakat dengan survei itu,†imbuhnya lagi.
Sahat memprediksi sesuai potret di lapangan, Partai Golkar bakal mendapat minimal 17 kursi untuk DPR RI dan 18 kursi untuk DPRD Provinsi. Ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh DPP Partai Golkar untuk perolehan Jawa Timur.
Perhitungannya, kata Sahat, kerja politik di Golkar Jatiim dimulai dari starting point suara yang sudah ada sesuai hasil pemilu 2009 dan 2014 yakni dari suara yang menghasilkan 11 kursi di DPRD Jatim maupun 11 Kursi di DPR RI.
"Saya tidak memulai dari nol atau 5 persen. tapi cara menghitungnya dimulai dari 11 kursi ini akan meningkat. Saya tidak pernah berpikir 11 kursi itu berkurang, tapi justru 11 kursi itu akan bertambah,†paparnya.
Untuk itu, presentase yang tepat, kata Sahat, harusnya Partai Golkar Jatim perolehannya diatas 15 persen minimal. Apalagi banyak kader yang maju caleg cukup kompeten dan bagus-bagus. Ditambah lagi caleg Golkar saat ini 40 persen adalah dari kalangan milenial yang mereka memiliki semangat untuk turun ke bawah sangat proaktif.
"Ya kami anggap Survey itu, menjadi motivasi masukan internal Golkar. Meski kami tidak bisa mempercayainya 100 persen,†pungkas Sahat.
Seperti diberitakan sebelumnya, LSI Denny JA melakukan survey untuk mengukur pertarungan partai politik di 10 provinsi termasuk Jawa Timur. Penelitian itu menggunakan multistage random sampling dan 600 responden di setiap provinsi. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hasto Kristiyanto Sebut Ridwan Kamil Bacawapres Ganjar Pranowo
- Kunjungi Warga Rempang, Amien Rais Minta Jokowi Jadi Lurah yang Adil
- Kebijakan Deportasi UAS Seperti Gunung Es, Hubungan Singapura dan Indonesia Harus Dievaluasi