. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak seharusnya marah dengan berbagai kampanye yang dilakukan Jokowi bersama Golkar.
- Bakal Jadi Preseden Buruk Polri Jika Pengunduran Diri Sambo Dikabulkan dan Sidang Etik Batal Digelar
- Gus Fawait Janji Sejahterakan Guru Di Jember
- AHY dan Gibran Bisa Jadi Penantang Prabowo
Mantan Wali Kota Solo itu dinilainya sama sekali tak keberatan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (4/5)
Sebelumnya, PDIP menyatakan keberatannya lantaran Golkar terlalu 'nempel' dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlebih partai yang di komandoi Airlangga ini mulai menebar baliho GOJO (Golkar Jokowi) di banyak titik strategis.
"Kecuali Jokowi bilang langsung keberatan. Nah itu Jokowi aja diem-diem. Jadi apa urusannya dengan Maruarar, dengan PDIP keberatan sama Golkar,†kata Mahyudin.
Menurut Mahyudin, saat ini tidak ada etika ataupun hukum yang dilanggar dari kampanye baliho yang memperlihatkan kebersamaan Jokowi dengan Airlangga. Dirinya mengaku kampanye itu pun dinilainya wajar saja.
"Saya kira dalam politik sah-sah saja seperti itu, tidak ada etika yang dilanggar, tidak ada hukum yang dilanggar. Dalam politik sah-sah saja untuk mencari bahan kampanye dan bahan branding. Jadi sah-sah saja," ungkapnya.
Atas dasar itu, Mahyudin pun tak mau mempersoalkan masalah ini lebih jauh. Sebab, dirinya menilai pernyataan yang dilontarkan anak buah Megawati itu merupakan kritik yang berdasarkan dari personal, bukan dari partai.
"Itu pendapat salah satu kader PDIP, saya kira dalam era sekarang sah-sah saja orang berpendapat. Jadi kita hormati. Tapi Golkar setuju juga tetap jalan dengan strateginya sendiri. Ya GOJO itu. Itulah namanya permainan politik," ujar Mahyudin seperti diberitakan jawapos.com.
Sebagai informasi, PDIP mengaku keberatan dengan manuver Partai Golkar yang terus mem-branding Jokowi. Bahkan, Golkar sudah menebar baliho yang menunjukkan kedekatan Airlangga dan Jokowi.
Terlebih, Politikus PDIP Maruara Sirait menyarankan Partai Golkar untuk mempersiapkan kader internal untuk menjadi pemimpin masa depan. Karena, menurut Ara, langkah itu pun dinilainya tak akan mudah dan butuh proses yang panjang. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai BBM Naik, Jumlah Masyarakat Miskin Diprediksi Akan Bertambah
- Mayday, Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim Resmikan Kantor Sarbumusi Tuban
- Ketua PKS Jatim Optimis Menang 70 Persen Di Pilkada Serentak 2024