Partai Golkar optimis memanen elektabilitas di Pemilu 2019, serta memastikan bakal berkontribusi besar dalam memenangkan petahana Joko Widodo.
- Antisipasi Penyebaran Radikalisme di Jabar, Ridwan Kamil Gandeng BNPT
- Data IDI: 131 Anak di Indonesia Kena Gagal Ginjal Akut Misterius Sepanjang 2022
- Rizal Ramli Soroti Harga Batubara Naik Tapi Negara Malah Rugi
Penelitian terbaru lembaga survei Cyrus Network, PDI Perjuangan sebagai pengusung uatama Jokowi mengantongi elektabilitas 26,9 persen, sedangkan Golkar 11,5 persen.
"Golkar dengan kerja-kerja politiknya mampu mengerek elektabilitas. Saya sampaikan bahwa hasil survei ini adalah data statis, data dinamisnya adalah Pilkada 2018 nanti," jelas politisi Golkar M. Misbakhun menanggapi hasil survei Cyrus Network di Kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (19/4).
Menurutnya, Golkar saat ini sedang menyiapkan konsolidasi secara menyeluruh. Juga sudah ada upaya sosialisasi dengan mengampanyekan 4G dan simbol empat jari.
"Itu adalah upaya untuk melakukan rebranding kembali Golkar sebagai partai yang telah mendapatkan nomor urut empat," kata Misbakhun.
Golkar juga menggenjot upaya untuk mengampanyekan Jokowi sebagai calon presiden 2019. Seperti pembentukan relawan Golkar Jokowi (Gojo) dan Jaringan Karya Bersama Joko Widodo (Jangkar Bejo). Yang tak kalah penting, Golkar memiliki infrastruktur terkuat dan terluas.
"Struktur Golkar menjangkau seluruh desa. Itu yang harus diingat," ujar Misbakhun.
Untuk itu, bukan hal sulit bagi Golkar mengibarkan bendera hingga pelosok sembari mengampanyekan Jokowi agar terpilih kembali.
"Apalagi Partai Golkar mempunyai dukungan yang kuat terhadap Pak Jokowi untuk menjadi presiden yang kedua kalinya," tegas Misbakhun dilansir dari Kantor Berita Pemilu KBPRI. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Jatim Sebut Konflik Iran-Israel Berpotensi Menimbulkan Efek Domino Jika Terjadi Berkepanjangan
- Cak Imin: Dosa dan Haram Kalau Saya Tidak Percaya Diri Maju Pilpres 2024
- Terbukti Luhut Pandjaitan Tidak Mampu Kendalikan Pandemi