RMOLBanten. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Cilegon menilai keberadaan PT Krakatau Steel (KS) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Cilegon belum memberikan manfaat berarti kepada pondok pesantren (Ponpes) salafiyah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
- Hujan Deras Picu Banjir di Surabaya, BMKG dan Pemkot Ungkap Penyebabnya
- Wali Kota Eri Sebut Jukir Jalan Serail Rusak Citra Surabaya, Patok Tarif Parkir Mobil Rp 35 Ribu
- Pemkot Mojokerto dan Kejari Pioner Vaksinasi Anak Usia 12-17 di Jatim
Dilanjutkan Sholeh para pendiri pesantren di Cilegon bersama santrinya selalu taat pada negara, ikut membela dan mempertahankan negara namun, giliran Ponpes meminta bantuan mereka seakan tuli selalu menolaknya.
"Tapi seringnya pejabat BUMN lupa akan jasa mereka. Ponpes minta bantuan untuk makan minum kegiatan, pejabat BUMN tuli, proposal Ponpes dikesampingkan," tegasnya.
Diterangkan Sholeh padahal saat ini dari informasi yang beredar PT KS sedang menggodok sejumlah nama untuk direkomendasikan duduk di kursi jajaran Dewan Komisaris (Dekom) anak-anak perusahaan PT KS dengan pertimbangan mengutamakan penduduk lokal yang kemarin melakukan demonstrasi.
"Kementrian BUMN selayaknya bukan hanya mengakomodir muatan lokal untuk Dekom dan Direksi PT KS, namun juga perlu dipertimbangkan tingkat profesionalitas dan integritasnya bagi bangsa ini," tuturnya.
"Masa iya ada Dewan Komisaris BUMN tapi jiwanya tidak untuk NKRI. Ini masukan buat kementrian BUMN. Terlebih mereka harus bisa memperhatikan keberadaan Ponpes," tegasnya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Forum Aktivis dan Akademisi Banyuwangi Kini Resmi Bernama Bordes Society
- Resmikan Kantor JMSI Aceh, Sekjen JMSI: Semoga Perusahaan Pers di Aceh Lebih Profesional dan Modern
- Kirim Bantuan ke Pulau Bawean, Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terpenuhi