Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja ke Ngawi, Jawa Timur untuk menindaklanjuti PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD, dalam upaya teken kontrak kerjasama dengan PT Daya Tani Sembada, serta Kelompok Tani Sido Rukun.
- Anies Baswedan Perketat Larangan Merokok, Pengelola Gedung Diminta Tidak Sediakan Asbak
- Percepat Vaksinasi Lansia, Gubernur Khofifah Minta Gerak Cepat dan Jemput Bola
- Pantau SKD PPPK di Kota Madiun, Ini Temuan Komisi A DPRD Jatim
Kegiatan yang dipusatkan di Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Ngawi Ony Anwar, Minggu, (25/4).
Kerjasama tersebut prinsipnya untuk memastikan pasokan beras dari daerah yang cukup untuk warga Ibu Kota.
"Kita ingin secara serius ada pemenuhan kebutuhan pokok bagi warga Ibu Kota. Kerjasama ini saling menguntungkan dimana petani Ngawi ada kepastian atas hasil produksinya, demikian kami di Jakarta ada kejelasan pasokan pangan dari daerah," terang Anies Baswedan, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Diakui Anies, kerjasama dengan Sistim Resi Gudang (SRG) yang sudah dibangun tersebut, memberikan kepastian atas semua produksi yang dihasilkan petani.
"Sekaligus bisa mengembangkan sisi usahanya bagi petani yang tergabung bersama Kelompok Tani Sido Rukun. Dan tidak kalah pentingnya lagi adalah menghidupkan perdagangan antar daerah khususnya Kabupaten Ngawi dengan DKI Jakarta," lanjut Anies.
Senada yang dikatakan Anies, pihak PT Food Station Tjipinang Jaya pun mengatakan, dengan kerjasama yang telah dibangun selama ini, bisa berkontribusi positif serta berkelanjutan. Apalagi, kontrak kerjasama dengan PT Daya Tani Sembada antara lain dalam bentuk pengelolaan gudang dengan skema resi gudang atau SRG, penyerapan beras pecah kulit (PK) dan penyerapan beras premium.
"Di Ngawi selain kerjasama dengan PT Daya Tani Sembada, kami bersyukur juga ya bisa kerjasama dengan Kelompok Tani Sido Rukun dalam hal penyerapan hasil panen. Apalagi menurut Bupati Ngawi bahwa terjadi surplus beras yang luar biasa di daerah sini," ungkap Pamrihadi Wiratyo Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya.
Menurut Pamrihadi, teken kontrak antara PT Food Station Tjipinang Jaya dengan PT Daya Tani Sembada melalui mekanisme SRG sebagai angin segar bagi petani. Dimana, dengan SRG bisa menjadi instrumen dalam menjaga kestabilan harga atau inflasi komoditas pangan.
SRG mekanismenya sudah jelas yakni tunda jual. Maka dari itu sisi keuntungannya adalah para petani dapat menunda jual hasil panennya ketika harga anjlok saat panen raya. Secara otomatis akan mempengaruhi harga dan petani dapat menikmati hasil panennya sesuai yang diharapkan.
"Ini merupakan contract farming sebagai bentuk kerja sama atau kolaborasi yang berkeadilan. Intinya saling menguntungkan," ulas Pamrihadi.
Dijelaskan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan PT Daya Tani Sembada sejak 2015 lalu. Apalagi selama dua tahun terakhir PT Food Station Tjipinang Jaya mampu menyerap 600 ton beras berbagai jenis. Ditargetkan lagi pada 2021 ini bisa menyerap 1.000 ton beras. Pamrihadi optimis dengan target yang dipasang itu, sisi lain setelah didukung langsung oleh Kelompok Tani Sido Rukun selaku buyer.
Pun dibenarkan, kerjasama antara pihaknya dengan PT Daya Tani Sembada pada 2019 lalu mampu memproduksi beras pecah kulit sebanyak 234 ton. Setahun kemudian pada 2020 produksi naik secara drastis sebanyak 6.500 ton. Dan realisasi sampai pada April 2021 ini sudah tercapai 2.280 ton dan jika di konversi sampai akhir tahun nantinya bisa tembus 9.000 ton beras pecah kulit atau meningkat 40 persen dari sebelumnya.
Sementara Bupati Ngawi, Ony Anwar menegaskan, ada poin positif bagi kesejahteraan petani di daerahnya untuk hari ini dan ke depan. Mengenai sektor pertanian, jelas berpengaruh positif terhadap perekonomian.
"Sangat kita apresiasi terhadap hasil kerjasama hari ini secara umum dengan DKI Jakarta. Apalagi tadi pihak PT Food Station juga teken kontrak dengan salah satu kelompok tani kita," ungkap Ony Anwar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perda Tentang Amdal dan Analisis Dampak Lalu Lintas di Banyuwangi Diusulkan Dicabut
- Cegah Kerumunan di Penyekatan Suramadu, Personel Nakes Ditambah Jadi 500 Orang Per Hari
- 50 Persen Lebih APBD Surabaya Digunakan untuk Kebutuhan Anak, UNICEF: Bentuk Hadirnya Negara