Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk dari 7 pelaku usaha di Jatim dengan total nilai Rp 3,62 Miliar atau USD 235,32 ribu dengan negara tujuan Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa.
- Konsisten Ciptakan Ekosistem Perekonomian Berkelanjutan Antar Daerah, Gubernur Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Ekonomi Regional dalam PWI Jatim Award 2025
- Pemprov Jatim Kembali Lahirkan Doktor, Gubernur Khofifah Ungkap Enam Tahun Terakhir Sebanyak 6.846 Beasiswa Digelontorkan mulai S1 Hingga S3
- Tutup Jatim Retreat 2025, Gubernur Khofifah Tegaskan Komitmen Bersama Implementasi Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya Wujudkan Gerbang Baru Nusantara
Pelepasan itu dilakukan di sela membuka Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) Tahun 2023 yang merupakan ajang promosi produk ekspor Jatim, di Graha Samudra Bumimoro Surabaya, Rabu (22/11).
Rincian ekspor tersebut yaitu barang olahan pangan dari CV Bhumikara Kula Sejahteran dari Desa Devisa Kelor Sumenep dengan komoditi bubuk daun kelor senilai USD 40 ribu tujuan Jerman.
Kemudian pelepasan ekspor juga dilakukan untuk produk dari CV Cahya Triputra Utama dengan komoditi kerupuk dan keripik tempe, rengginang serta kerupuk bawang. Produk yang diekspor mencapai USD 15 ribu dengan tujuan Korea Selatan.
Berikutnya juga ada produk milik PT Kelola Mina Laut yang dlepas ekspor dengan komoditi berupa fillet ikan alfonsino beku senilai USD 67.405 dengan tujuan Jepang.
Diikuti dengan barang non-pangan dari CV Maharani Abadi atau Desa Devisa Kendang Djimbe Blitar dengan komoditi kendang djimbe senilai USD 17 ribu dengan negara tujuan Cina. Juga produk milik CV Wahana Surya dengan komoditi furnitur plastik senilai USD 21.700 dengan negara tujuan French Polynesia.
Terakhir yang juga dilepas ekspor adalah produk dari CV Bunga Melati binaan Bea Cukai Malang & Pemkot Batu dengan komoditi kokedama atau pot tanaman. Tak tanggung-tanggung produk dengan nilai USD 26.109 ini diekspor dengan negara tujuan Jepang, dan CV Bright Leaf Indo Trading dengan komoditi tembakau senilai USD 48.114 tujuan Mesir.
"Pada Oktober 2023 sebesar 94,88 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor non migas. Nilai ekspor Jatim Januari-Oktober 2023 mencapai USD 17,18 miliar, sedangkan ekspor non migasnya sendiri sebesar USD 16,48 miliar," tegas Gubernur Khofifah.
Dari nilai ekspor ini, Khofifah mengajak para pelaku ekspor untuk mengubah mindset bahwa perspektif ekspor bukan berorientasi hanya ke luar negeri. Tapi juga ke luar provinsi Jawa Timur. Yang mana menurutnya peluangnya sangat besar.
"Pasar kita ini juga kuat di dalam negeri, ekspor bukan cuma ke kuar negeri orientasinya. Terutama Indonesia Timur ini kebutuhan atas komoditi Jatim besar sekali," tegas Gubernur Khofifah.
"Atas prestasi ini saya menyampaikan terimakasih kepada Disperindag Jatim dan LPEI bahwa para IKM mereka menjadi confident bahwa produknya diterima dunia," tegasnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan LoI (Letter of Intent) ekspor komoditi multi produk Jawa Timur antara Export Center Surabaya dengan Ananda Enterprise Maju, SDN BHD dari Malaysia senilai USD 23 ribu dan RSJ Trading dari USA senilai USD 25 ribu, disaksikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jatim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Konsisten Ciptakan Ekosistem Perekonomian Berkelanjutan Antar Daerah, Gubernur Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Ekonomi Regional dalam PWI Jatim Award 2025
- Pemprov Jatim Kembali Lahirkan Doktor, Gubernur Khofifah Ungkap Enam Tahun Terakhir Sebanyak 6.846 Beasiswa Digelontorkan mulai S1 Hingga S3
- Tutup Jatim Retreat 2025, Gubernur Khofifah Tegaskan Komitmen Bersama Implementasi Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya Wujudkan Gerbang Baru Nusantara