Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang M Sanusi meninjau lahan yang bakal digunakan untuk membangun Sekolah Rakyat (SR) di Desa Sriganco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Senin, 28 April 2025.
- Wakil Rektor Unesa Apresiasi Surabaya Kembangkan Sekolah Rakyat di Empat Jenjang Pendidikan
- Pemkab Madiun Siapkan Lahan 5,8 Hektar Untuk Sekolah Rakyat
- Mensos Berharap Banyuwangi Jadi Pelopor Sekolah Rakyat
Menurut Khofifah, lokasi lahan SR di Desa Sriganco, Kabupaten Malang ini sangat strategis bersambung ke Jalan Lintas Selatan (JLS). Ditambah lagi, luas lahannya mencapai 9,7 hektare. Bahkan melebihi standar yang ditetapkan yakni seluas 6 hektare.
"Sekolah Rakyat di lokasi ini justru mendekatkan ke segmen siswa didik, menjangkau anak-anak Malang Selatan di desil satu," ujar Gubernur Khofifah usai meninjau.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyampaikan di lahan tersebut akan dibangun SR dengan infrastruktur berstandar internasional yang dilengkapi dengan boarding school.
Menurutnya SR akan mengimplementasikan kurikulum yang sama dengan sekolah lain, yang membedakan adalah kaitan dengan pembentukan karakter Melalui pembiasaan dan asrama.
"Karena melalui boarding school itu mempunyai kesempatan yang cukup untuk membentuk karakter siswa," imbuhnya.
Menurutnya, Sekolah Rakyat di Bantur ini diharapkan dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi masyarakat.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa pembangunan ini akan mempercepat pemerataan fasilitas pendidikan di Jawa Timur.
“Program ini adalah upaya kita untuk memastikan bahwa setiap anak di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Malang, memiliki akses pendidikan yang merata dan berkualitas,” tutupnya.
Khofifah menambahkan, nantinya di lahan ini akan dibangun SR jenjang SD, SMP dan SMA yang masing-masing 3 kelas. Sementara setiap rombongan belajar (rombel) akan diisi 25 siswa.
"Saya mendapat informasi, bahwa di sini peruntukannya untuk SD, SMP, dan SMA. Jadi nanti ada 3 kelas untuk kelas untuk SD , 3 kelas untuk SMP, 3 kelas SMA sehingga pada tahun pertama berarti butuh 225 bed untuk asrama dan terus bertambah kelas 2 dan kelas 3 nantinya ," katanya.
Sementara terkait anggaran, Khofifah menyebut bahwa dalam perencanaan pembangunan SR ini dibutuhkan alokasi dana untuk membangun baik oleh APBN.maupun swasta.
Khofifah juga mengatakan bahwa proses untuk memperlancar pembangunan SR terus diupayakan oleh Bupati Sanusi. Diantaranya perataan lahan, pembangunan jalan, listrik dan sumber air juga dipastikan ada.
"Mohon doa semuanya ya, jalan-jalan ini sudah mulai dibangun, ini kita lihat Alhamdulillah semua terus berproses," ucapnya.
Sebelumnya Gubernur Khofifah juga telah meninjau beberapa lokasi di Jawa Timur yang akan dijadikan SR. Antara lain di PSPA Batu, BPSDM Jatim Kampus Malang, dan UNESA Kampus Lidah Wetan Surabaya.
"Masing-masing sedang diverifikasi ulang, kapasitas Insya Allah semua cukup untuk kelas pertama," tutupnya.
Turut hadir pada peninjauan kali ini Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Kepala Dinas Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Provinsi Jatim, Kepala Bakorwil Malang, Camat Bantur, dan Kepala Desa Sriganco.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wakil Rektor Unesa Apresiasi Surabaya Kembangkan Sekolah Rakyat di Empat Jenjang Pendidikan
- Hadiri Muskerwil Nasyiatul Aisyiyah Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Perempuan Muda Berperan Aktif Lestarikan Lingkungan
- Pemkab Madiun Siapkan Lahan 5,8 Hektar Untuk Sekolah Rakyat