Masyarakat pers diingatkan untuk tidak sembarangan menyiarkan berita, terutama berita sensitif yang bisa menciptakan ketegangan di tengah masyarakat.
- Semarang Zoo Mulai Dibanjiri Pengunjung, Manajemen Perketat Prokes
- Usai Bersepeda, Wali Kota Eri Resmikan Taman Asreboyo Ngagel Dilengkapi Wahana Perahu Air
- Lestarikan Adat, Barong Ider Bumi Berlangsung Meriah
"Pers harus netral dan patuh pada ketentuan kode etik jurnalistik," kata Gubernur Edy seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Delegasi pengurus PWI Sumut yang diterima Gubsu Edy Rahmayadi dipimpin Ketua Hermansjah didampingi Sekretaris Edward Thahir, Wakil Ketua Bidang Kesra Edy Syahputra Sormin, Bendahara Zul Anwar Marbun dan Wakil Sekretaris yang juga Ketua Panitia HPN Sumut Rifki Warisan.
Juga ikut dalam rombongan anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat Teguh Santosa.
Lebih lanjut dikatakan Gubsu, untuk menjaga suasana kondusif, pers harus menjaga harmonisasi di tengah-tengah masyarakat, terlebih pasca Pemilu Presiden dan Legislatif yang baru saja usai.
"Pers harus menjaga suasana damai, bukan memperkeruh, apalagi menjadi provokator. Pers harus ikut menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat," harap Gubsu yang saat itu didampingi Nouval Mahyar dan Sekretaris Dinas Kominfo Sumut M. Ayub.
Pada kesempatan tersebut Ketua PWI Sumut sekaligus mengundang Gubsu untuk berkenan memotivasi para calon anggota muda PWI Sumut yang akan mengikuti ujian seleksi keanggotaan pada 27 April 2019, serta mengikuti Jalan Sehat Massal Peringatan HPN 2019 tingkat Sumut pada hari Minggu pagi 28 April 2019. Jalan sehat akan mengambil start dan finish di halaman Gedung PWI Sumut di Jalan Adinegoro Medan.
Pada kesempatan yang sama, anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat Teguh Santosa menyinggung arti strategis Hari Pers Nasional (HPN) bagi pembangunan Sumatera Utara.
Teguh adalah Ketua Panitia HPN 2016 yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurutnya, Provinsi Sumut akan memetik banyak keuntungan bila menjadi pusat penyelenggaraan HPN 2020.
Teguh yang lahir di Medan mengatakan, HPN 2020 bisa digunakan Sumatera Utara untuk mengembalikan martabat sebagai salah satu provinsi besar di tanah air.
"Dulu Sumatera Utara dan Medan selalu disebut sebagai provinsi dan kota terbesar ketiga di Indonesia. Tapi kelihatannya reputasi itu sudah tidak dikenal luas, dan Sumut tampaknya tertinggal oleh beberapa daerah," ujar Teguh.
Merespon hal itu, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan dirinya setuju dan pihaknya akan bekerja keras untuk sukses HPN 2020 bila Sumatera Utara dipilih sebagai tuan rumah. []
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lima Rekomendasi Penginapan di Pangandaran
- Sejarah Wong Laut Desa Sungsang Dipamerkan di Jakarta
- Kembangkan Wisata Bahari, Sabang Gelar Festival Diving