Gunakan Jurus Revolusi Putih, Kesira Gercep Perangi Stunting Di Jatim

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Jawa Timur menilai penanganan stunting di kabupaten/kota di Jatim belum maksimal. Kondisi itu bisa dibuktikan, dengan jumlah penderita stunting di beberapa wilayah yang cukup tinggi.


"Dengan program penanganan stunting juga cukup tinggi di Jatim. Tidak berjalan maksimal dan harus dioptimalkan lahgi. Contohnya saja, di Surabaya prevalensi stunting 28,9 cukup tinggi. padahal itu ibukota metropolis," kata ketua Kesira Jatim dr Benjamin Kristianto beberapa waktu lalu.

Menurut dia, DPD Gerindra Jatim melalui Kesira Jatim, mempunyai tugas khusus menindaklanjuti kasus stunting dengan melakukan pendeteksian dini dan memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil. Langkah itu akan dilakukan di beberapa daerah, sehingga bisa membantu menekan angka stunting.

"Gerindra dari badan Kesira dapat tugas menindaklajuti kasus stunting yang belum selesai," tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Sidoarjo itu.

Anggota komisi E DPRD Jatim itu mengakui, kenaikan dampak BBM memang cukup memberatkan masyarakat kelas menengah kebawah. Kondisi itu membuat, pemenuhan kebutuhan gizi mereka tertanggu, karena pengeluaran untuk sektor lainnya bertambah.

"Kenaian bbm dampaknya luas dan biaya transportitasi tinggi yang mengakibatkan barang pokok akan naik dan lain lain," tambahnya.

Karena itu, dia menjelaskan, perlu adanya monitoring secara rutin bagi ibu-ibu hamil, untuk mendeteksi bayi yang ada dalam kandungan. Mereka yang terindikasi kekurangan gizi harus mendapatkan asupan tambahan, agar bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal.

"Stunting timbul pada kehamilan perama kali. Rahim tumbuh dengan barat badan kurang akhirnya menimbulkan stunting. Dinkes Jatim, rumah sakit dan puskesmas di backup gubernur harus gercep pendeteksian awal," tambahnya.

Disamping itu, balita yang lahir harus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dia mendorong agar program revolusi putih yang digagas oleh sang ketum Gerindra, Prabowo Subianto dilaksanakan kader di grass root untuk memerangi stunting.

"Saya kira sangat cocok (revolusi putih). Karena revolusi putih memberikan bantuan susu bagi semua orang secara rutin. Termasuk ibu hamil dan balita yang kekurangan gizi," jelasnya.

Dia berharap agar pemerintah optimal dalam memberantas stunting. Agar kualtas generasi muda kedepan bisa meningkat, dan bersaing dengan negara lain.

"Pemberian makanan tambahan. meski jelas anggaran besar dan pmt itu larinya, termasuk ibu hamil dan bal kemana," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news