Gunung Raung Keluarkan Kabut Hitam, BPBD Bondowoso Siapkan Masker untuk Warga Lereng

Kabut hitam Gunung Raung/ist
Kabut hitam Gunung Raung/ist

Video kabut hitam yang diduga keluar dari kawah gunung Raung ramai diperbincangkan oleh masyarakat Bondowoso diberbagai media sosial, Selasa (23/12).


Tampak dalam video yang tersebar media sosial Facebook itu, dibagikan oleh pemilik akun bernama Tretan Sukosari. 

"Pagi menjelang siang, dimana di cuaca hari ini yang cerah. Terdapat fenomena dimana gunung raung sudah mengeluarkan erupsi ya sementara. Ada kabut hitam, tepatnya pada tanggal 24 Desember, hari Selasa, 2024. Demikian untuk laporan hari ini. Waspada untuk masyarakat Bondowoso dan sekitarnya," ujar suara pria di video tersebut dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sementara itu, Camat Sumber Wringin, Probo Nugroho membenarkan video tersebut. Namun, ia meminta masyarakat tenang, sembari menunggu informasi terbaru dari BMKG. 

"Tunggu BMKG ya," terangnya. 

Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan adanya kabut hitam seperti di video yang beredar. 

Pihaknya menyebutkan, informasi dari status teman-teman BMKG sendiri menyebut kabut hitam ini merupakan erupsi ringan Gunung Raung. 

Pihaknya, akan terus berkoordinasi dengan BMKG. Namun, untuk langkah awal BPBD akan bersiap untuk membagikan masker sembari melihat arah angin kabut hitam ini. 

"Kita akan membagikan masker, langkah awal. Kita lihat arah anginnya kemana," pungkasya. 

Data diterima dari BPBD Bondowoso yang diteruskan dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Raung, adalah sebagai berikut :

Telah terjadi erupsi G. Raung, Jawa Timur pada tanggal 24 Desember 2024 pukul 09:30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.332 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi ± 4 menit 42 detik.

Saat ini Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news