Para kepala daerah se Indonesia sepakat untuk satu komando dibelakang presiden RI Prabowo dalam menghadapi perang dagang yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donal Trump.
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
"Inilah manfaat dari retret beberapa waktu lalu yang mengumpulkan kepala daerah se-Indonesia. Kami saling mengenal satu sama lain. Dari komunikasi dengan sejumlah kepala daerah, semua sepakat untuk satu komando di belakang Pak Prabowo," ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait, Jumat (4/4/2025).
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan bahwa meskipun banyak pihak khawatir akan dampak perang dagang tersebut, ia tetap optimistis Presiden Prabowo memiliki pengalaman dalam mengatasi permasalahan nasional maupun internasional.
"Bangsa Indonesia telah memiliki pengalaman dalam mengatasi krisis, mulai dari tahun 1998 hingga krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Tentunya, Pak Prabowo bersama timnya sudah memprediksi dan mengantisipasi dengan kebijakan efisiensi yang dapat memperkuat anggaran negara," tuturnya.
Di Jember, lanjut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini, telah disiapkan langkah-langkah konkret untuk memperkuat perekonomian internal dengan menjalin kerja sama antar daerah.
"Indonesia dapat bertahan dari krisis karena memiliki kekuatan ekonomi di sektor informal. Pemkab Jember siap mengajak pemerintah kabupaten lain untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM, PKL, dan pasar tradisional guna meminimalisir dampak buruk perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat," jelasnya.
Menurut Ketua TIDAR Jawa Timur ini, banyak produk dari sektor informal di Jember yang berkualitas ekspor, seperti cerutu dan kopi. Produk-produk ini akan mendapatkan subsidi agar terus berkembang.
"Saya pertegas lagi, semua kepala daerah sepakat untuk menjaga marwah ekonomi nasional di bawah komando Presiden Prabowo," tegasnya.
Di Jember sendiri, lanjut Gus Fawait, anggaran akan ditambah guna memperkuat sektor informal dan ekonomi domestik.
"Saya yakin Presiden Prabowo telah mengantisipasi ancaman perang dagang tersebut, dan kami sangat optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tetap berada di jalur yang benar di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo," tandasnya.
Perang dagang dunia kini memasuki babak baru setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor pada Rabu (2/4/2025). Trump menetapkan tarif minimal 10 persen terhadap semua produk yang masuk ke AS dari berbagai negara.
Selain itu, Trump juga menerapkan kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang lebih tinggi sebagai respons terhadap negara mitra dagang, termasuk Indonesia.
"Resiprokal, itu berarti mereka (negara mitra) menerapkannya kepada kita, dan kita menerapkannya kembali kepada mereka," ujar Trump di Gedung Putih.
Tarif tambahan juga diberlakukan bagi sejumlah negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Tarifnya bervariasi, misalnya, Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen, Vietnam 46 persen, China 34 persen, dan Uni Eropa 20 persen.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM