Gus Haris-Ra Fahmi Resmi Pimpin Probolinggo, LIRA Jatim Syukuran Dinasti Politik Berakhir

Gubernur LIRA Jatim Samsudin saat memberikan sambutan di Tasyakuran di Kabupaten Probolinggo/RMOLJatim
Gubernur LIRA Jatim Samsudin saat memberikan sambutan di Tasyakuran di Kabupaten Probolinggo/RMOLJatim

Gus Haris dan Ra Fahmi telah resmi menjabat Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo setelah dilantik di Istana Negara Jakarta, pada Kamis (20/2) hari ini.


Pelantikan Gus Haris-Ra Fahmi menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Sebab, pelantikan ini menandakan berakhirnya dinasti politik yang telah berlangsung selama 20 tahun di Kabupaten Probolinggo. 

Gubernur LSM LIRA Jawa Timur, Samsudin, memberikan pernyataan tegas mengenai berakhirnya era dinasti politik.

"Kenapa kami memilih tema ini? Karena hari ini bertepatan dengan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih yang bukan berasal dari keluarga dinasti. Ini adalah tanda bahwa dinasti politik di Kabupaten Probolinggo telah berakhir," kata Samsudin dengan penuh semangat.

Menurutnya, era dinasti yang pernah terjadi dinilai telah mengabaikan kepentingan masyarakat dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi, keluarga, serta kelompok tertentu. 

Hal ini, lanjut Samsudin, menyebabkan kemiskinan yang melanda masyarakat Kabupaten Probolinggo, yang saat ini menduduki urutan keempat termiskin di Jawa Timur.

"Kami berharap bupati terpilih dan wakil bupati terpilih dapat memprioritaskan kepentingan rakyat. Jangan sampai seperti kepemimpinan sebelumnya yang lebih mementingkan keluarga dan kelompok mereka, sementara masyarakat Probolinggo jauh dari kesejahteraan," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Samsudin menegaskan bahwa Lira Jawa Timur akan terus menjadi pengawas yang kritis terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Ia menginstruksikan kepada DPD LIRA Kabupaten Probolinggo untuk tetap mengawal jalannya pemerintahan, memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada masyarakat.

"Sebagai bagian dari LIRA, kami akan selalu mendengar, melihat, dan berbuat untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Dengan semangat yang membara, Samsudin mengingatkan agar para pejabat baru dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk membawa Kabupaten Probolinggo menuju perubahan yang lebih baik.

Masyarakat Kabupaten Probolinggo kini memiliki harapan baru dengan kepemimpinan yang diharapkan lebih mengedepankan kepentingan rakyat. 

Tasyakuran berakhirnya dinasti ini bukan hanya menjadi momen simbolik, tetapi juga awal dari perjuangan untuk memperbaiki keadaan dan menghapuskan praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

Dengan adanya pengawasan ketat dari LIRA, serta dukungan masyarakat yang semakin sadar akan hak-hak mereka, Kabupaten Probolinggo diharapkan bisa keluar dari cengkraman kemiskinan dan mencapai kesejahteraan yang merata.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news