Gus Nabil: NU dan PDIP Saling Melengkapi

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen/Net
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen/Net

Peringatan hari lahir (harlah) Nadhlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan pada Sabtu (12/2), tampaknya ingin menunjukkan hubungan yang harmonis dan saling melengkapi di antara dua organisasi.


Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen, keduanya mencerminkan dua elemen terbesar bangsa Indonesia, yakni keislaman dan nasionalisme.

NU jelas mewakili wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran dan damai serta berakar pada tradisi dan nilai-nilai keindonesiaan. Sementara, PDI Perjuangan merupakan partai yang menjadi rumah aspirasi bagi kelompok nasionalis. 

Secara simbolis, hijau dan merah ini mewakili Indonesia.

NU dan PDI Perjuangan, kata pria yang karib disapa Gus Nabil ini, bersama-sama mengawal kesatuan Indonesia dan terus menjaga nasionalisme kita. Keduanya konsisten untuk mengusung nilai-nilai persatuan, kesatuan dan juga semangat untuk membela tanah air, apapun konsekuensi politik dan sosialnya.

"Karena, NU dan PDI Perjuangan sejak awal berkomitmen menjaga agar bangsa Indonesia terus kuat, dan terjaga dari gempuran kekuatan apapung yang ingin merusak perdamaian dan kesatuan," ucap Gus Nabil, melalui keterangannya, Sabtu (12/2).

"Sebagai santri, kader NU, dan Ketua Umum Pagar Nusa NU yang selama ini berkhidmah secara politik di PDI Perjuangan, saya sungguh bersyukur menjadi bagian dari NU dan sekaligus PDI Perjuangan," sambungnya.

Gus Nabil pun masih ingat, sejak ditugaskan kiai untuk ikut mewarnai PDI Perjuangan, semangat dan komitmen untuk menjaga Indonesia, menguatkan persatuan dan berkontribusi untuk bangsa, menjadi hal yang sangat penting.

"Kolaborasi antara NU dan PDI Perjuangan menjadi semakin revelan saat ini, di tengah berbagai kontestasi ideologi dan politik yang ingin merongrong NKRI dari berbagai sisi," jelas anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Ke depan, lanjut Gus Nabil, NU dan PDI Perjuangan akan terus berkolaborasi, saling melengkapi tidak hanya di level nasional, tapi juga di level internasional.

"Ada ribuan kader NU yang tersebar di lebih dari 35 negara, dan saya kira, PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terbesar Indonesia dan tulang punggung pemerintahan saat ini, haruslah menjadikan ini sebagai momentum untuk mengkonsolidasi kekuatan diaspora Indonesia dan jaringan internasional, khususnya untuk menguatkan posisi Indonesia," paparnya. 

"Ini sangat tepat momentumnya, di tengah Amanah Indonesia dalam presidensi G-20 pada tahun 2022 ini," tutup Gus Nabil.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news