Harapan besar disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kepada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk bergerak bersama dalam mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut saat menghadiri hari terakhir gelaran Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Manado, Minggu (4/4).
Menteri Agama yang berlatar belakang Gerakan Pemuda Anshor Nahdlatul Ulama tersebut mendorong kebersamaan kedua organisasi ini lebih erat dijalin.
“Problem keindonesiaan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh NU saja, oleh Muhammadiyah saja, oleh Pemuda Muhammadiyah saja, apalagi oleh Anshor saja,” kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut memandang, kebersamaan NU dan Muhammadiyah akan menjadikan Indonesia sebagai negara muslim terdepan dalam menggarap agenda-agenda keumatan dan kebangsaan di ranah domestik dan internasional.
“Dan saya yakin itu bisa. Saya membayangkan kalau ada dua organisasi besar namanya Nahdlatul Ulama kemudian yang satu namanya Muhammadiyah melakukan kerja sama yang sinergis untuk keumatan, dan kebangsaan, (persoalan) Indonesia ini tuntas,” tandasnya.
Acara sendiri berjalan dengan sangat akrab. Yaqut tak putus-putus menyampaikan canda sebagai tanda keakraban. Di akhir pidato, Gus Yaqut dihadiahi oleh Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto berupa lukisan wajah Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat