Tanda akan datangnya musim penghujan masih lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mulai was-was. Terutama persiapan antisipasi kekeringan di sejumlah wilayah khususnya kelangkaan air bersih.
- Pemkab Mojokerto Gelar Penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Pakta Integritas Perangkat Daerah
- Kali Ciliwung Bisa Jadi Destinasi Wisata Jika Sudah Terbebas dari Sampah
- Tinjau Vaksinasi di Ngawi, Gubernur Khofifah Ajak Anak-Anak Berani Divaksin
Prila Yudha, Kepala BPBD Kabupaten Ngawi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan 3 truk tangki yang bakal dipergunakan untuk droping air bersih.
“Sekarang BPBD mulai melakukan pemetaan terhadap wilayah rawan kekeringan. Bahkan bila sewaktu-waktu terjadi saat ini kita siapkan beberapa armada truk tangki," terang Prila Yudha, Selasa (14/7).
Dari hasil pemetaan wilayah Ngawi tercatat ada 9 kecamatan rawan kekeringan meliputi 30 desa. Untuk droping air bersih nantinya dilakukan pada wilayah yang benar-benar darurat seperti kejadian tahun sebelumnya. Antara lain Bringin, Karanganyar, Karangjati dan Pitu. Melihat kejadian saat itu beber Yudha rata-rata masyarakat kekurangan air bersih untuk kebutuhan minum.
“Untuk teknis pendropingan air bersih selama ini kita kerjasama dengan PDAM yang disesuaikan permintaan warga,” jelas Yudha.
Bahkan disebutkan, dari luasan wilayah yang sering dilanda kekeringan ada dua tingkatan. Untuk kategori I merupakan daerah atau kecamatan rawan kekeringan di setiap tahunya seperti Pitu, Bringin, Karangjati, Kedunggalar, Karanganyar dan Widodaren. Sedangkan kategori II masuk di beberapa kecamatan dengan ancaman kekeringan lebih rendah antara lain Ngawi Kota, Gerih dan Geneng.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Apresiasi Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah, Gubernur Khofifah: Upaya Menyiapkan Generasi Qurani
- Kota Malang Raih WTP 12 Kali Berturut-turut, Wali Kota Sutiaji: Ini Wujud dari Komitmen
- Diwawancarai Reporter Anak Tunas Hijau, Wali Kota Eri Bagikan Kunci Sukses Jadi Pemimpin