Hadiri Puncak Harlah 1 Abad NU, Bupati Sanusi Tekankan Jaga NKRI

Bupati Malang HM Sanusi bersama Wakil Bupati Didik Gatot Subroto saat menghadiri Puncak Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo/IST
Bupati Malang HM Sanusi bersama Wakil Bupati Didik Gatot Subroto saat menghadiri Puncak Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo/IST

Bupati Malang HM Sanusi ikut menghadiri Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2). Bupati Sanusi hadir ditemani Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto bersama Forkopimda Kabupaten Malang.


Bupati Sanusi mengatakan bahwa peringatan Satu Abad NU ini merupakan era kebangkitan dan kebersamaan serta persatuan dan kesatuan para umat untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Maka dalam Satu Abad NU ini, NKRI merupakan harga mati mempertahankan Indonesia, agar mampu terus membawa keberlanjutan kehidupan bagi generasi muda ke depan," ujarnya. 

Pada kegiatan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengusung tema "Merawat Jagat Membangun Peradaban" yang dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, mantan Presiden dan Wakil, Panglima TNI, Kapolri, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, ribuan warga Nahdiyin dan masyarakat memenuhi Gelora Delta dan ruas jalan di sekitar lokasi kegiatan.

Beragam kegiatan pada momentum peringatan satu abad Nahdlatul Ulama tersebut, mulai dari kegiatan yang bersifat ritual keagamaan, resepsi puncak harlah, karnaval Nusantara, panggung hiburan rakyat, pasar UMKM hingga kuliner khas Nusantara. 

Dalam rangkaian itu ada Muktamar Internasional Fiqih Peradaban NU yang menghadirkan para ulama dunia dan Pameran Dokumentasi Komite Hijaz. Rangkaian kegiatan diawali dengan kegiatan ritual keagamaan dengan ibadah malam hari qiyamul Lail dan Asmaul Husna, dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jaelani. Kemudian ijazah Kubra, sholat berjamaah, sholawatan dan pembacaan doa, serta penampilan seni budaya modern. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya, bahwa atas nama rakyat Indonesia, mengucapkan terimakasih dan syukur atas peran organisasi NU yang sudah berperan untuk bangsa dan negara. 

"Terimakasih, selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Ibu Pertiwi Indonesia. Keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman. Memasuki abad ke-2, InsyaAllah NU akan tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan pada dalam keberislaman yang moderat, menjaga toleransi, persatuan dan kegotongroyongan serta terus mengikuti perkembangan zaman," ujar Presiden Jokowi. 

Ia pun berharap, NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Pemerintah Pusat sangat menghargai upaya PBNU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia. 

"NU sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat. NU dinilai telah menjaga ketahanan masyarakat telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan, baik mulai menghadapi pandemi Covid-19 dalam menghadapi hantaman gerakan-gerakan radikal, hingga termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstrimisme," tuturnya. 

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa lembaga pendidikan di NU agar mempersiapkan generasi muda yang menguasai iptek terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat dan mampu menjadi profesional yang unggul.

"Saya juga berharap, agar NU merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada masyarakat dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga abad kedua, NU menjadi penanda kebangkitan baru, NU memperkokoh keislaman dan ke Indonesia meningkatkan kesejahteraan umat, serta membangun masa depan Indonesia," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news