Pengusaha Tahu di Kota Probolinggo keluhkan harga bahan kedelai yang mulai melonjak.
Lonjakan harga kedelai tersebut cukup memutar otak para pengusaha tahu yang merupakan berbahan dasar kedelai.
- Keterbatasan Anggaran jadi Hambatan Semua Satpas SIM di Indonesia Belum Berbasis Prototype
- Kasus Video Mesum Sine Beredar, Pemkab Ngawi Lakukan Pendampingan Ke Korban
- Soal Pemkot Malang Anggarkan Kawasan Wisata Burung Berkicau senilai Rp 2.5 M di tahun 2022, Ini Kata DPRD
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengusaha tahu bernama Mohamad Silo (45). Warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo tersebut keluhkan bahan Kedelai lokal saat ini langka, sedangkan bahan kedelai import mahal.
“Kedelai lokal sangat murah dan kwalitas Tahu sangat bagus. Namun kedelai lokal sangat langka,” ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, (12/10).
Silo menambahkan, produksi tahu miliknya saat ini terpaksa gunakan bahan Kedelai Import dengan harga jual tahu tetap dengan mengecilkan ukuran potongan tahu.
“Harga tetap, ukuran tahunya dikecilkan,” imbuhnya.
Ia menegaskan, harga kedelai import saat ini Rp 13 ribu perkilo, bila harga normal sekitar Rp 10 ribu perkilonya.
“Harapan kita kepada pemerintah agar pikirkan nasib rakyat yang sudah berwirausaha sendiri. Saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah daerah maupun Pusat,” Pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ngantor di Tiris, Bupati Probolinggo Janji Benahi Infrastruktur dan Kembangkan Ekonomi Lokal
- Pasutri Curanmor Asal Probolinggo Ditangkap Polisi, Terlibat Aksi di Dua TKP
- Bupati Probolinggo Gus Haris Tanggapi Bijak Isu Pemanfaatan Sumber Air Ronggojalu oleh Kabupaten Lumajang