Hari lahir (harlah) ke-23 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi momentum untuk meningkatkan kesetiakawanan sosial. Ini penting dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
- Menkes Budi Berharap Perdebatan Vaksin Nusantara Dibawa ke Tataran Ilmiah Bukan Politik
- Resmi Dibuka, Gubernur Khofifah Hadiri Muswil Ke IX PPP Jatim
- Dampak Gaduh Pusat, Persepsi Generasi Milenial di Jatim Kurang Gereget ke Demokrat
Demikian disampaikan oleh Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Nur Nadlifah, dalam acara Puncak Harlah PKB, Jumat (23/7).
"Pandemi Covid-19 masih berlangsung, kegiatan yang kita lakukan harus bisa merajut nilai-nilai kemasyarakatan dan kemanusiaan," ujar Nur Nadlifah, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, saat memberikan keterangankepada wartawan, Jumat (23/7).
Tak cuma itu, Nur Nadlifah juga mengatakan upaya yang di lakukan oleh PKB selama ini sesuai dengan konsepsi maqashid al-syari’ah (tujuan pokok syariat) adalah untuk mendapatkan maslahah (kebaikan) serta menghindari timbulnya mafsadah (kerusakan).
Sehingga selama pandemi ini, Nur Nadlifah memandang sejumlah kegiatan sosial yang dilakukan PKB seperti berbagi sembako, daging kurban, vitamin, alat kesehatan adalah bagian yang dirasakan oleh warga yang terdampak pandemi ini.
"Kita juga memberikan tali asih untuk para relawan Covid-19 termasuk keluarga yang terpapar Covid," katanya.
Nur Nadlifah menambahkan, dalam kondisi seperti ini PKB berharap pemerintah memiliki rasa sensitivitas yang tinggi terkait kondisi sosial kemasyarakatan saat pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, kebijakan pemerintah harus memperhatikan kemaslahatan masyarakat.
"Semoga dengan Doa bersama pada acara Harlah PKB ini bagian dari ikhtiar PKB agar pandemi Covid-19 segera berakhir, dan kembali ke pemulihan ekonomi masyarakat, termasuk pendidikan dan kesehatan," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tiga Rute Ganjar Pranowo Agar Dapat Restu PDIP
- Prediksi Anis Matta: Ada Fenomena Saling Bongkar Kasus Jelang Pilpres 2024
- Ganjar Pranowo: Sunan Gresik Tauladan Utama Hubungan Ulama dan Umara