Harus Belajar dari Tragedi Sri Lanka, PKS Ingatkan Pemerintah Soal Utang Negara

Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid/RMOL
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid/RMOL

Tragedi pembangkangan sipil yang berujung pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa adalah pelajaran terbuka bagi pemimpin semua negara tidak terkecuali Indonesia.


Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (11/7).

"Jadi, jangan sampai kemudian lembaga negara ataupun negara, Presiden, Perdana Menteri, kemudian abai terhadap kemaslahatan terbesar bagi bangsa dan negaranya," kata HNW sapaan Hidayat Nur Wahid.

Menurut Wakil Ketua MPR RI itu tragedi yang menimpa Sri Lanka sangat penting untuk dijadikan pelajaran yang serius supaya tidak terulang dan tidak melebar ke mana-mana dampaknya.

"Sekalipun, ya kasus Sri Lanka tidak sama persis dengan kasus Indonesia . Dengan segala catatan kritis dan koreksi kita terhadap yang ada Indonesia belum separah seperti yang ada di Sri Lanka," tuturnya.

Namun begitu, HNW menegaskan bahwa para pejabat negara tidak boleh menganggap peristiwa di Sri Lanka adalah hal biasa-biasa saja. Harus lebih jauh dari itu, dan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk Indonesia yang semakin baik di masa mendatang.

"Jangan kemudian diartikan sebagai wah enggak akan terjadi di Indonesia, kita tidak boleh menyepelekan sekecil apapun faktor yang bisa merusak bangsa dan negara," tegasnya.

Atas dasar itu, dia berharap pemerintah tidak boleh gegabah dalam urusan utang. Mengingat, salah satu faktor krusial penyebab ambruknya Sri Lanka akibat utang negaranya yang tak bisa dibayarkan.

"Jangan kemudian menjebak negara dangan suatu kebijakan yang membuat negara jadi bangkrut karena utang luar negeri yang tidak bisa dibayar," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news