Liga 3 Nasional 2019 resmi berakhir ditandai final PSKC Cimahi kontra Persijap Jepara di Stadion Pakansari Bogor pada Minggu kemarin, (30/12). Persijap Jepara tim berjuluk Elang Laut Jawa keluar juara setelah menjebol gawang 3-0 tanpa balas atas rivalnya Laskar Sangkuriang.
- Rombak Total, Persebaya Akan Banyak Perubahan Pemain
- Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain Jelang Laga Lawan Irak dan Filipina
- SSB Satset FC Pastikan Lolos Babak Perempat Final Zona Lampung
"Alhamdulillah sebagai putra Ngawi saya bisa memimpin pertandingan pada Liga 3. Ini sebuah kepercayaan dan amanah yang luar biasa," ujar Hasan.
Dengan satu kepercayaan emas tandas Hasan, bisa memotivasi positif tumbuh kembangnya persepakbolaan di daerah menuju kasta tertinggi di liga nasional. Apalagi seperti diketahui dengan membawa nama Ngawi meskipun salah satu tim asal daerah tersebut terhenti langkahnya.
Iya, Persinga Ngawi dibungkam PSKC Cimahi pada babak 16 Liga 3 Nasional di Stadion Maguwoharjo Sleman beberapa waktu lalu. Meski demikian kata Hasan, apapun alasanya itu seorang wasit harus tampil profesional sesuai regulasinya.
"Hadirnya wasit diantara dua tim bola harus adil jangan mencoba membuat keputusan yang merugikan. Tetapi keputusan harus dibuat sesuai pelanggaran didalam suatu pertandingan," jelasnya.
Pungkasnya, ditahun 2019 ini ia mengaku dua kali pimpin pertandingan nasional yang pertama pada Final Elite Pro Academy Liga 1 U16 di Jogyakarta. Pinta Hasan, persepakbolaan nasional saat ini pada fase yang baik. Semua lini masyarakat bola nasional pun harus bisa mengikuti, tentunya pemain maupun suporter harus tampil sportif dan fair play.[dik/bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Macron Dijadwalkan Hadir, Fans Muslim di Qatar Diimbau Mengguncang Stadion dengan Shalawat Saat Prancis Lawan Maroko
- Kevin Diks Akan Dimainkan 100 Persen Lawan Jepang
- Besok, Anthony Ginting Siap Hadapi Viktor Axcelson di Partai Perempat Final