Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Hidayat berharap agar program makan bergizi dari pemerintah pusat bisa menggandeng petani lokal, agar hasil panennya bisa terserap dengan maksimal.
- Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim Periode 2024-2029, Hidayat Komitmen Entaskan Kemiskinan Dan Kawal Ketersediaan Pupuk Bersubsidi
- Hindari Kebocoran, Hidayat Usulkan Distribusi Pupuk Subsidi Gunakan KUD
- Tanggapi Santai Ketika Diserang, Hidayat Optimis Prabowo-Gibran Menang 60 Persen Di Mojokerto
Selama ini, potensi sayuran lokal di kabupaten Mojokerto sangat besar, sehingga ketika diserap melalui program pemerintah akan membantu menaikkan pendapatan petani.
“Saya berharap sayur lokal bisa menjadi bahan utama untuk makanan bergizi, sehingga bisa menaikkan pendapatan petani di Mojokerto,” katanya usai menggelar reses di desa Gondang, kecamatan Gondang, kabupaten Mojokerto pada Rabu (20/11/2024).
Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim itu mengatakan, program makan bergizi gratis akan menaikkan kesejahteran masyarakat kecil. Karena itu, pemerintah pusat harus menggandeng BUMDes untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada.
“Program makan bergizi punya efek yang besar di masyarakat Bisa meningkatkan ekonomi bumdes bekerjasama dengan badan gizi nasional,” tambahnya.
Dari pantauan, dalam agenda reses tersebut Hidayat menerima sejumlah keluhan diantaranya terkait tingginya angka perceraian di wilayah kabupaten Mojokerto.
“Tingkat perceraian tinggi dan 80 persen gugat cerai dan mayritas soal ekonomi. Semua harus terlibat agar tingkat percerain bisa menurun, peran lembaga agama harus ditingkatkan. Kalau rata-rata gugat cerai perempuann soal ekonomi,’ tambah anggota DPRD Jatim dua periode itu.
“Harapan kita ekonomi segera tumbuh dengan presiden dan gubernur baru maka stabilitas keluarga berjalan dengan baik,” jelasnya.
Selain soal ekonomi dan tingginya percerain, Hidayat juga menerima keluhan masyarakat yang kekurangan air bersih saat musim kemarau. Hidayat berharap agar Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto memberikan solusi, dengan memberikan bantuan sumur pompa kepada masyarakat.
“Masalah air. Meski disini air bersih jadi persoalan. PDAM mahal, ketika musim hujan melimpah dan kekeringan air kurang. Permintaan masyarakat harus ada sumber air bersih,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura