Hingga 40 Hari Kematiannya- Kasus Anak Safira Belum Ada Kejelasan

Meninggalnya Safira Nawal Izza, bocah berusia 5 tahun, warga Pangilen Desa Pangilen, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, kini sudah memasuki 40 hari. Safira meninggal karena dugaan pembiaran di RSUD Mohammad Zyn Sampang, Madura.


"Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus meninggalnya anak Safira. Tetapi pihak orang tua merasa sedih, lantaran sampai sekarang masih belum ada perkembangan,” jelas Ali dalam keterangannya dikutip Kantor Berita , Sabtu (9/3).

Kasus kematian Safira sebenarnya sempat viral di media sosial (medsos), hingga banyak menimbulkan komentar pedas dari kalangan netizen. Selain itu, kasus tersebut berbuntut pelaporan ke Mapolres Sampang, beberapa waktu lalu.

Hal senada dikatakan Komandan Ormas Bela Negara, Bustomi. Menurutnya, kasus anak Safira merupakan kasus kemanusiaan. Sehingga penegak hukum harus berani mengusut kasusnya sampai selesai.

"Tolong kepada penegak hukum bertindak tegas atas kasus ini. kami masih percaya pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus kematian Safira dengan bijak,” tandasnya.

Bibi korban Nurul Hayati juga mempertanyakan hal yang sama, mengapa pihak kepolisian belum bisa ungkap dalam kasus pelayanan RSUD Sampang yang bobrok.

Padahal tidak sedikit kejadian yang sama menimpa pasien-pasien yang lain, dan kami (keluarga) juga telah memberikan keterangan dan bukti-bukti yang kita serahkan semuanya ke pihak kepolisian, kami berharap mendapatkan keadilan,” katanya.

Kasus meninggalnya Safira bermula pada Senin (21/1) sekitar pukul 17.00. Diketahui Safira merupakan pasien DBD yang dirawat di RSUD Mohammad Zyn. Saat dirawat, kondisi Safira tidak kunjung membaik, sehingga harus dipindah ke ruang ICU guna mendapatkan perawatan intensif.

Pada Rabu (23/1) sekitar pukul 02.00, pasien keluar busa disertai darah dari mulutnya. Karena panik, pihak keluarga mencari dokter supaya bisa melihat kondisi pasien.

Namun, dokter yang menangani tidak ada. Keluarga terus berusaha dengan mendatangi perawat. Tujuh kali naik turun mencari dokter supaya kondisi Safira diperiksa. Bahkan, dokter yang bertugas di UGD menolak karena masih menangani pasien lain. 

Karena pihak rumah sakit tidak melakukan penanganan saat Safira sekarat, akhirnya buah hati pasangan suami istri (Pasutri) Mahfud dan Zainab mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 05.00.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news