Hubungan Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang baik dan intens akan berbahaya bagi langkah politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo
Demikian disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam merespons pertemuan Prabowo dan Jokowi pada Jumat (6/12) lalu.
"Pertemuan Prabowo-Jokowi berbahaya bagi kubu PDIP," kata Saiful melansir RMOL, Selasa (10/12).
Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, bangunan dua kekuatan antara Jokowi dan Prabowo menjadi poros yang tidak tertandingi. Keduanya akan menjadi kekuatan besar yang mengancam bagi kekuatan PDIP.
"Antara Jokowi dan Prabowo masih sama-sama membutuhkan satu sama lainnya. Prabowo membutuhkan Jokowi di masa transisi pemerintahan agar pemerintahannya berjalan dengan lancar.Di sisi yang lain Jokowi masih memiliki aura daya pikat baik di lingkungan pejabat maupun kepada rakyat," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029