Beragam kucing cantik beradu kemolekan di Kenjeran, Surabaya. Tak hanya sekedar bulu lebat, kesehatan tubuh bersama para pemiliknya juga menjadi penilaian juri.
- CFA Gelar Kontes Kucing Tingkat Internasional di Surabaya, Hadirkan Juri dari Berbagai Negara
Ya, ada beragam jenis kucing yang dilombakan dalam event yang dihelat oleh Indonesia Cat Council (ICC) dibawah naungan World Cat Federation (WCF) di Kenjeran Park Surabaya. Mulai dari Anggora, Siam, Maine Coon, hingga British Long Hair.
Presiden ICC, Jainur Santoso menyebutkan ada 154 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Seluruhnya, kerap beradu ketangkasan, kelincahan, hingga kecantikan serta kesehatan tubuh si anabul setiap tahunnya.
"Ada ratusan peserta, yang Kalimantan paling jauh," sebut Jainur saat ditemui awak media di lokasi, Minggu (23/6).
Jainur menjelaskan ada beberapa kategori yang diperlombakan. Mulai dari long hair, short hair, hingga semi long hair.
"Untuk jenis rasnya macam-macam, ada main coon, canadian spinx, sampai burmilla," jelasnya.
Untuk menilai dan memuji kebiasaan si kucing, Jainur mendatangkan langsung juri Internasional dari Polandia, Rusia, dan Hungaria. Seluruhnya, akan menilai apakah kucing peserta mempunyai standar kelayakan breeding atau tidak.
"Karena setiap ras punya standar masing-masing. Juri akan menilai apakah kucing ini layak untuk breeding. Karena standarnya banyak ya, beda ras beda-beda standar, mulai penilaian kepala, leher, dan lain sebagainya, setiap bread beda standar," ujarnya.
"Penyelenggaraan ini dari ICC, kita merupakan perwakilan resmi dari WCF yang berpusat di Jerman. Nah acara kita hari ini adalah dari cabang kita di Jatim dengan Ketua Ivan Kristanto," imbuhnya.
Jainur menyatakan perlombaan yang digelar ICC-WCF di kota pahlawan merupakan agenda tahunan. Tak hanya di Surabaya, lanjut dia, setiap tahun ada 3 show yang diselenggarakan di Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta.
Menurut Jainur, event tersebut bertujuan agar breeder tak hanya sekedar memahami dan mengerti bagaimana cara breeding kucing sesuai dengan standar Internasional. Namun, juga mengedukasi dan merealisasikannya secara mumpuni. Mengingat, setiap bread atau ras punya cara penanganan masing-masing.
Sementara itu, salah satu peserta bernama Rasyid mengaku baru kali pertama mengikuti kontes yang dihelat ICC-WCF itu. Ia mengaku tertarik dan langsung membawa kucing jenis anggora hingga maine coon untuk diperlombakan dan mendapatkan sertifikasi
"Ini bawa jenis anggora usia hampir 2 tahun, ini masuk kelas semi long hair dan saya coba di event ini pertama kali," paparnya.
Peserta asal Jakarta itu mengungkapkan telah mengikut sertakan belasan anabulnya sejak dini. Supaya, bisa belajar dan mengerti bagaimana merawat serta mengembang biakan kucing dengan baik dan benar.
"Kita ikut kontes sejak usia 4 bulan, jenis ini bukan yang ribet dan suka bersih, jadi sangat nyaman kalau dilepas di rumah, ini juga bukan tipikal yang gampang kusut bulunya. Kalau total biaya ya banyak mas, bingung kalo dihitung," jelasnya.
Senada dengan Ira, peserta asal Sidoarjo. Kucing miliknya yang berusia 1,5 tahun itu punya keunikan sendiri. Kali depannya ada 6 jari, sementara pada bagian belakang ada 5 jari.
"Ini Maine Coon. Normalnya itu kaki depan ada 5 jari, dan belakang ada 4 jari," ungkapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- CFA Gelar Kontes Kucing Tingkat Internasional di Surabaya, Hadirkan Juri dari Berbagai Negara