Ijazah Bukan Benda Sakral yang Harus Disembunyikan 

Fotokopi ijazah Joko Widodo yang beredar di media sosial/Net
Fotokopi ijazah Joko Widodo yang beredar di media sosial/Net

Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih belum menemukan titik akhir. 


Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Panda Nababan angkat suara. Menurutnya memperlihatkan ijazah kepada orang lain merupakan hal sepele dan sederhana yang tidak perlu dibikin ribet.

"Kalau ditanya ijazah, sopir aku bisa ngambil. Kok sekarang (masalah ijazah) jadi genting, gawat. Aku nggak mau ikut bodoh. Aku terharu lihat orang ini," kata Panda dalam program ILC (Indonesia Lawyers Club) yang dikutip Jumat 25 April 2025.

Panda menekankan bahwa ijazah bukanlah benda sakral yang harus disembunyikan dari pihak-pihak yang ingin melihatnya.

"Kenapa sekarang (ijazah) jadi begitu sakral. Diteropong dari sana, diteropong dari sini," tanya Panda. 

Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksana Pangaribuan mengungkap alasan Presiden ke-7 RI itu hanya menunjukkan ijazah aslinya ke wartawan. Menurutnya, tidak ada kewajiban untuk menunjukkan ijazah asli itu ke orang lain. 

"Kan diminta perlihatkan, diperlihatkan kepada wartawan karena tidak ada kewajiban beliau memperlihatkan kepada orang-orang," kata Firmanto dikutip dari program Rakyat Bersuara.

Firmanto menjelaskan alasan Jokowi tidak menunjukkan ijazah aslinya ke khalayak umum justru ingin melindungi rakyat. Sikap Jokowi ini, kata dia, bisa menjadi contoh oleh orang lain. 

"Nah ini, jadi bapak itu ingin menyampaikan bahwa ini, dia ingin melindungi rakyat. Bagaimana ceritanya, ketika ada seseorang menuding sesuatu yang tidak benar kepada kita semua, kepada gubernur, kepada bupati, menteri. Padahal dia yang menuding tapi kita yang disuruh membuktikan, kan bertolak belakang, anomali," kata Firmanto dimuat RMOL.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news