Ikon Kota Tak Sesuai Ekspektasi, Dewan Ngawi Soroti Tugu Kartonyono 

Tugu Kartonyono di Ngawi
Tugu Kartonyono di Ngawi

Keberadaan Tugu Kartonyono yang menjadi ikon Kota Ngawi menuai kritik berbagai pihak lantaran kondisinya saat ini.


Pasalnya, tugu yang berada di jalur nasional, tepatnya di simpang perempatan tersebut dalam beberapa pekan terakhir tidak beroperasi sebagaimana mestinya yakni berputar 360 derajat. 

Menanggapi kondisi ini, Haryanto Ketua Komisi IV DPRD Ngawi pun angkat bicara. Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  itu mengaku prihatin dengan keberadaan Tugu Kartonyono yang dibangun 2018 lalu menelan budget Rp 3,1 miliar. Sehingga pihaknya meminta kepada Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Ngawi segera melakukan perbaikan atau perawatan rutin.

"Yang jelas kita menyadari Tugu Kartonyono itu ikonnya Ngawi dan itu sudah menjadi satu konsensus. Sehingga tugu gading itu (Tugu Kartonyono-red) harus menunjukan keberadaan tentang Ngawi maka harus dijaga," terang Haryanto Ketua Komisi IV DPRD Ngawi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (8/3).

Haryanto meminta DPUPR respek tanpa harus ditegur dari pihak manapun ketika keberadaan Tugu Kartonyono mengalami kerusakan. 

Bahkan sesuai teguran, bebernya, pihak dinas terkait akan melakukan perbaikan secepatnya pada pekan ini untuk memulihkan kondisi Tugu Kartonyono. 

Selain itu kata legislator ini, dengan biaya perawatan Rp 20 juta pertahun jika di konversi dengan segala kebutuhan saat ini sangat belum cukup. Solusinya biaya perawatan harus ditambah agar keberadaan tugu yang berbentuk gading gajah menjuntai ke atas itu akan terawat sesuai ekspektasinya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news