Paska penembakan terhadap mantan Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah Rahimandani, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Selatan meminta polisi tidak menyepelekan.
- Demo Polda Bengkulu, Ketua SPRI: Jika Tak Mampu Ungkap Kasus Penembakan Rahiman Dani, Serahkan ke Mabes Polri
- Terkait Penembakan Tokoh Muhamadiyah, IMM Bengkulu Minta Kapolri Ganti Kapolda Bengkulu
- Kapolda Bengkulu Akui Kesulitan Ungkap Kasus Penembakan Tokoh Muhamadiyah
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik, M Wahyu Nugroho berpendapat, apa yang dialami oleh Rahimandani boleh jadi adalah upaya percobaan pembunuhan yang telah direncanakan.
Atas dasar itu, Wahyu mendesak aparat kepolisian menangkap pelaku penembakan Rahimandani yang juga pimpinan media RMOL Bengkulu.
Bagi Wahyu, apa yang dialami Rahimandani adalah bentuk teror sesungguhnya. Katanya, tindakan seperti itu tidak boleh ada di negara Indonesia.
"Kasus seperti ini bukan hanya terjadi sekali. Tapi di banyak tempat, dan bisa saja menjadi budaya,” terang Wahyu seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumsel.
Dia menegaskan, Kapolda tidak boleh setengah-setengah dalam melakukan penanganan hukum. Ia mendorong polisi segera menangkap pelakunya dengan memberi ganjaran hukuman yang setimpal.
"Sampai hari ini kami percaya kepolisian dapat menyelesaikan kasus terencana ini. Hal ini kami yakin bisa terungkap seperti halnya yang terjadi pada istri TNI tahun lalu,” tegasnya.
Rahimandani menjadi korban penembakan orang tidak dikenal pada Jumat (3/2) siang, saat hendak shalat Jumat di Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.
Korban mengalami 4 luka tembak dan menjalani perawatan di RS Rafflesia Kota Bengkulu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demo Polda Bengkulu, Ketua SPRI: Jika Tak Mampu Ungkap Kasus Penembakan Rahiman Dani, Serahkan ke Mabes Polri
- Terkait Penembakan Tokoh Muhamadiyah, IMM Bengkulu Minta Kapolri Ganti Kapolda Bengkulu
- Kapolda Bengkulu Akui Kesulitan Ungkap Kasus Penembakan Tokoh Muhamadiyah