Mantan Presiden Inter Milan, Erick Thohir dinilai sosok yang berperan aktif di balik tidak adanya sanksi dari federasi sepak bola internasional (FIFA) atas Tragedi Kanjuruhan.
- Sidang Tragedi Kanjuruhan, Lima Terpidana Diputus Beri Restitusi Rp 1,2 Miliar
- Kunjungi Stadion Kanjuruhan Malang, Keluarga Korban Minta Gate 13 Dikembalikan Semula
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
Melalui Erick Thohir, Presiden Joko Widodo menyampaikan surat kepada Presiden FIFA hingga sanksi dari organisasi sepak bola dunia itu tidak terjadi.
Bahkan dalam perkembangannya, FIFA akan membantu Indonesia memperbaiki sepak bola nasional. Petinggi FIFA juga direncanakanakan datang ke Indonesia dalam waktu dekat.
Bersama pemerintah Indonesia, mereka akan membentuk tim yang membantu transformasi sepak bola nasional agar menjadi lebih baik.
"Terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah melakukan lobi dan komunikasi dengan FIFA," tutur Anggota Executive Committee (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani kepada wartawan, Senin (10/10).
Di sisi lain, Hasani mengamini industri sepak bola dalam negeri memiliki masalah. Seperti masih adanya stadion dipaksakan digunakan meski belum berstandar FIFA.
"Secara kasat mata banyak stadion belum layak. Karena klub tidak punya stadion, yang punya Pemda, dan Pemda tidak tahu kebutuhan klub, terutama security FIFA belum memenuhi standar," jelasnya dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Hal itu berbeda seperti yang terjadi di luar negeri. Di Luar, pemilik klub sudah berani membangun dan mengelola stadion setahun sebelum jadwal keluar.
"Di sini, walau LIB (Liga Indonesia Baru) sudah keluarkan jadwal, namun saat mau pertandingan masih harus izin keramaian lagi,” demikian Hasani.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembenahan Sepak Bola Indonesia Harus Dilakukan Secara Piramida
- Pelaksanaan Drawing Liga 4 Harus Ulang!
- Saatnya Bahlil Hingga Erick Thohir Ditendang dari Kabinet