Negara teraman di dunia untuk Covid-19 saat ini dipegang Swiss. Sementara Sudah Selatan menjadi negara paling berbahaya. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-97 sebagai negara teraman.
- Jurnalis Tunisia Ditangkap gegara Kritik Presiden
- Kasus Kebakaran Gudang PTPN Jember, Versi Polisi: Yang Terbakar Gudang Tembakau
- Kesehatan Trump Semakin Membaik, Kemungkinan Senin Sudah Bisa Keluar Dari Rumah Sakit
Demikian laporan Deep Knowledge Group, sebuah konsorsium perusahaan dan organisasi nirlaba yang dimiliki oleh Deep Knowledge Venture, perusahaan investasi yang didirikan di Hong Kong pada 2014.
Peringkat negara teraman Covid-19 tersebut diambil berdasarkan 130 parameter kuantitatif dan kualitatif. Di mana ada 11.400 data terkait dengan efisiensi karantina, pemantauan dan deteksi, kesiapan sistem kesehatan, hingga efisiensi pemerintah yang diolah.
Berdasarkan laporan setebal 250 halaman tersebut, terjadi perubahan signifikan dalam peringkat keamanan negara-negara di tengah pandemik Covid-19.
Awalnya, negara-negara yang memiliki respons yang cepat terhadap krisis berada di tingkat teratas. Namun saat ini, negara-negara yang bisa mempertahankan ekonomi di tengah pandemik lah yang berada di peringkat tersebut.
"Swiss dan Jerman mencapai posisi 1 dan 2 dalam studi kasus baru ini secara khusus karena ketahanan ekonomi mereka, dan karena cara-cara yang hati-hati di mana mereka berusaha untuk mengendurkan kuncian tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan masyarakat," demikian bunyi laporan tersebut.
Pengelompokan negara-negara teraman untuk Covid-19 sendiri dibentuk menggunakan piramida.
Lapisan pertama atau tertinggi merupakan 20 negara paling aman, di antaranya adalah:
1. Swiss
2. Jerman
3. Israel
4. Singapura
5. Jepang
6. Austria
7. China
8. Australia
9. Selandia Baru
10. Korea Selatan
11. Uni Emirat Arab
12. Kanada
13. Hong Kong
14. Norwegia
15. Denmark
16. Taiwan
17. Arab Saudi
18. Hungaria
19. Belanda
20. Vietnam
Selanjutnya, lapisan kedua terdiri dari wilayah yang memiliki tingkat kesehatan umum (non-pandemi) dan efisiensi manajemen pemerintah yang cukup baik. Ada 20 negara di dalamnya, di antaranya adalah:
21. Kuwait
22. Islandia
23. Bahrain
24. Finlandia
25. Luksemburg
26. Qatar
27. Liechtenstein
28. Polandia
29. Lithuania
30. Malaysia
31. Latvia
32. Slovenia
33. Oman
34. Yunani
35. Estonia
36. Kroasia
37. Turki
38. Irlandia
39. Georgia
40. Siprus
Kemudian lapisan ketiga terdiri dari wilayah yang mendapat skor jauh lebih rendah dari yang diperkirakan. Ada 60 negara di dalamnya, yaitu:
41. Chili
42. Montenegro
43. Republik Ceko
44. Malta
45. Spanyol
46. Portugal
47. Thailand
48. Bulgaria
49. Greenland
50. Meksiko
51. Uruguay
52. Vatikan
53. Italia
54. Serbia
55. Filipina
56. India
57. Rumania
58. Amerika Serikat
59. Republik Slovakia
60. Prancis
61. Rusia
62. Argentina
63. Belarus
64. Monako
65. Swedia
66. Ukraina
67. Gibraltar
68. Inggris
69. Afrika Selatan
70. San Marino
71. Kazakhstan
72. Bosnia dan Herzegovina
73. Iran
74. Ekuador
75. Azerbaijan
76. Mongolia
77. Lebanon
78. Belgia
79. Andorra
80. Cayman Islands
81. Armenia
82. Moldova
83. Myanmar
84. Bangladesh
85. Sri Lanka
86. Mesir
87. Tunisia
88. Albania
89. Yordania
90. Panama
91. Brasil
92. Maroko
93. Aljazair
94. Honduras
95. Paraguay
96. Peru
97. Indonesia
98. Kamboja
99. Laos
100. Bahama
Terakhir lapisan keempat yang terdiri dari 100 negara yang tidak memiliki kemampuan bahkan data yang cukup untuk melakukan analisis komprehensif sepenuhnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gempa Bumi di Laut Banten Terasa Hingga Jakarta
- Warga Miskin Afghanistan Menikahkan Gadis di Bawah Umur, Ada yang Ditukar dengan Senjata
- Ucapan Belasungkawa Pemimpin Dunia Untuk Lebanon