Qudwah Indonesia menggelar Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional Forum 2025. Tujuannya memperkuat kerja sama dalam membantu rakyat Palestina, khususnya dalam pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Gaza.
- Umat Islam Diimbau Taati Seruan Ulama soal Palestina
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- Jika Prabowo Evakuasi Warga Palestina Sama Saja Memuluskan Rencana Jahat Trump dan Netanyahu
Acara ini dihadiri oleh 30 dari 50 lembaga amil zakat dan fundraiser yang diundang, serta melibatkan perwakilan dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Turki, dan Yaman.
Forum ini menghadirkan berbagai lembaga kemanusiaan dan organisasi penting, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Qudwah Indonesia, Medics World Wide, Yayasan Indonesia Amanah Dermawan (YIAD), Hand of Charity of Berhad, dan ATAA.
Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim menegaskan, pembangunan rumah sakit di Gaza menjadi prioritas karena banyak RS di wilayah tersebut telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel.
Salah satu proyek utama dalam forum ini adalah pembangunan kembali Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar, yang rusak parah.
Rumah sakit ini terletak di Rafah dan merupakan institusi medis utama di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mencapai 250 ribu jiwa.
Lukman mengatakan, pembangunan kembali rumah sakit ini membutuhkan biaya Rp20 miliar.
"Insya Allah dengan kolaborasi dengan berbagai lembaga nasional dan internasional dalam waktu enam bulan sampai setahun bisa dibangun kembali rumah sakit ini," kata Lukman melalui siaran persnya dimuat RMOL, Kamis (30/1).
Sementara Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menekankan bahwa pembangunan kembali rumah sakit ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menjaga fungsi sejarahnya.
"Sekarang tinggal menghitung kebutuhan dananya. Saya akan menyampaikan hal ini kepada MPR/DPR agar pemerintah juga turut berkontribusi," kata Sudarnoto.
Menurut Sudarnoto, jangan sampai hanya lembaga amil zakat yang membantu, sementara pemerintah hanya memberikan apresiasi.
Ia juga berencana membawa proyek ini ke dalam forum Konferensi Asia-Afrika mendatang agar mendapatkan dukungan lebih luas.
Pembangunan fasilitas kesehatan di Gaza memang sangat diperlukan. Sebab, lebih dari 90 persen rumah sakit di wilayah tersebut tak bisa beroperasi secara normal. Bahkan ambulans pun kerap menjadi sasaran serangan Israel.
“Fasilitas kesehatan dibombardir penjajah, tak ada tempat aman untuk bertahan," kata Dr. Zaid Al Qirem dari Medics World Wide.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Umat Islam Diimbau Taati Seruan Ulama soal Palestina
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- Jika Prabowo Evakuasi Warga Palestina Sama Saja Memuluskan Rencana Jahat Trump dan Netanyahu