Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur Pranaya Yudha Mahardhika menginginkan UMKM di Banyuwangi maju. Untuk mencapai kesejahteraan itu, ia ingin bekerja sama dengan kepala daerah terpilih pada Pilkada serentak 2024.
- Amartha Merangkul 13 Ribu UMKM di Banyuwangi, Termasuk Penenun dan Pelaku Usaha Seni
- Libatkan 1.036 UMKM di e-Katalog dengan Transaksi Rp 581 Miliar, Banyuwangi Raih Procurement Award 2024
- Keliling Pasar Takjil, Bupati Ipuk Gembira: Berdayakan Ribuan Warga
Hal itu katakan Pranaya Yudha disela-sela kunjungannya ke Banyuwangi di bilangan Kecamatan Genteng. Ia bertemu dengan seratusan pelaku UMKM dan petani.
Menurut dia, untuk mendongkrak peningkatan pendapatan UMKM yang dapat dilakukan pertama adalah penguatan modal. Berikutnya, adalah penyesuaian marketing dengan mengikuti metode yang relevan dengan kondisi hari ini.
Seperti diketahui, belakangan metode pemasaran di marketplace telah berkembang. Apabila para pelaku UMKM di Banyuwangi khususnya tidak mengikuti perkembangan zaman, tentu akan tertinggal.
Ia mengatakan, Komisi C DPRD Jatim sering mendorong Pemprov Jatim dan sering melakukan MoU dengan sejumlah marketplaces, dalam sebuah sosialisasi hingga pelatihan untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan penjualan produknya.
Apabila para pelaku UMKM tidak mengikuti metode yang telah diterapkan pelaku usaha di marketplaces, menurutnya, para pelaku UMKM berpotensi akan tertinggal.
"Kedepan kita inginnya bekerja sama dengan kepala daerah yang terpilih nanti di 2024, gimana caranya kita bisa sering mengadakan acara yang sifatnya langsung pelatihan untuk peningkatan daya marketing untuk mendorong daya jual dari pelaku umkm dan pertanian yang ada di Banyuwangi," kata Pranaya Yudha, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/5).
Caleg incumbent Dapil Jatim 4 yang kembali terpilih itu menambahkan, dari sisi permodalan di Jawa Timur telah ada Program Kredit Sejahtera (Prokesra) atau kredit bunga murah, di angka 3 persen per tahun.
"Kita ingin dana yang sudah disubsidi oleh pemprov kita inginnya betul-betul bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di dapil ini," ucapnya.
Sebagai salah satu bagian dari pemerintahan, ia mengaku mempunyai kewajiban untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Selain kepada pemprov, Bank Jatim, kata dia, juga telah didorong untuk menarik dana tabungan murah lewat Qris pedagang kecil.
"Nanti dari semua UMKM mulai pedagang pentol, tambal ban, dan lainnya harusnya sudah beralih menggunakan Qris Bank Jatim," ujarnya.
Keberadaan penyedia permodalan ini dinilai diperlukan. Sebab, setelah ada interaksi dengan perbankan dapat dipastikan akan ada keberlanjutan. Bisa berupa bantuan modal, diikutkan jadi peserta pameran maupun kegiatan sosialisasi atau pelatihan.
"Artinya UMKM kita itu harus berani kalau mau berkembang, dan berani mengenal perbankan. Kalua tetap mempertahankan pola lama ya sampai sekian puluh tahun ke depan akan tetap seperti itu. Butuh suntikan modal kan lebih baik ke Bank jatim daripada ke bank titil (plecit)," ulasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Optimalisasi Pelayanan Perizinan Bersama Pemkab Nganjuk
- Bank Jatim Revitalisasi Seputaran Pendopo Trenggalek, Lebih Enak Dipandang
- Perkuat Bisnis dan Layanan, Bank Jatim Jalin Sinergitas dengan BRINS