Ini Alasan Kenapa Serapan Keuangan Dan Fisik Banten Di Bawah Target

RMOLBanten. Target serapan keuangan dan fisik semester I tahun anggaran 2018 Banten masih di bawah target. Sejumlah pengerjaan yang baru memasuki tahap pengerjaan sehingga belum banyak anggaran diserap menjadi alasan.


"Kalau untuk fisik realisasinya sudah 38 persen tapi juga masih minus 10 persen," kata Mahdani di Aula Bappeda KP3B Curug, Kota Serang, Selasa (3/7).

Mahdani menjelaskan, belum tercapainya target progres fisik dikarenakan sejumlah proyek baru memulai pengerjaan setelah merampungkan proses lelang. Dengan hal itu maka secara otomatis akan berpengaruh pada belum optimalnya anggaran yang terserap.

Progrses fisik baru selesai lelang. Sekarang Banten Lama baru pembenahan dan mulai kerja, anggarannya cukup besar sampai Rp 70 miliar. Kemudian proyek pembangunan jalan juga sudah pada selesai lelang, makannya bulan ini sudah mulai ada kenaikan serapan keuangan yang tinggi. Untuk serapan keuangan, selain dari situ (fisik) juga dari kegiatan rutin seperti gaji, makan dan minum," katanya.

Dengan waktu yang tersisa, kata dia, pihaknya optimis serapan anggaran dan fisik pada akhirnya bisa mencapai target. Sebab, saat ini hampir seluruh pengerjaan fisik sudah mulai dilaksanakan.

"Ini kan tinggal proses kerja, bukan lagi lelang. Paling lelang Perkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman) tinggal pagar sport center saja, tinggal satu lagi. Nilainya juga kecil, Rp 13 miliar," ungkapnya.

Plt Kepala Bappeda Banten M Yusuf mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong agar progres serapan keuangan dan fisik bisa optimal.

"Sesuaikan saja dengan RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), makannya RPJMD diikuti. Itu penilaian kinerja gubernur, makannya OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ikuti. Selain itu kita rutin menggelar evaluasi sebagai bentuk kontrol," tuturnya.

Lebih lanjut diungkapkan Yusuf, startegi lainya adalah dengan meningkatkan moral para aparatur. Pemprov secara teknis akan mendorongagar pejabat teknis untuk kerja optimal.

Jangan berpikir saya dapat apa? Tapi berpikir saya beri apa ke provinsi ini. Kalau saya dapat apa ya akan terjadi (kinerja) stagnan itu. Masing-masing sudah ditempatkan, ya kerja sesuai tempatnya itu,” ujarnya. [dzk]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news