Keberuntungan Anwar Ibrahim meraih kursi Perdana Menteri tak lepas dari peran Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah atau Sultan Abdullah.
- Bertemu PM Malaysia, Gubernur Khofifah Sampaikan Pentingnya Implementasi Islam Washatiyah untuk Ciptakan Harmoni di Tengah Keberagaman
- Temui PM Malaysia Anwar Ibrahim, Din Syamsuddin Bahas Wawasan Negara Madani
- Fahri Hamzah Sebut Sosok Prabowo Mirip Nelson Mandela dan Anwar Ibrahim
Raja yang naik tahta pada 2019 itu turun tangan ketika politik Malaysia memanas dan pemilu yang berlangsung pada Sabtu pekan lalu tidak menghasilkan partai dengan suara mayoritas di parlemen. Ia kemudian mengadakan pertemuan dengan sembilan sultan yang ada di negara itu lalu menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.
Keputusan itu tentu menggembirakan bagi Anwar Ibrahim yang selama dua dekade berjuang untuk meraih posisi itu.
Ini adalah yang ketiga kalinya Raja memilih perdana menteri hanya dalam waktu dua tahun, sekaligus yang pertama kalinya Raja turun langsung setelah pemilihan.
Biasanya, perdana menteri dipilih berdasarkan pemilhan umum atau pemilu. Namun, untuk kasus tertentu, Raja memiliki kekuasaan untuk memilih perdana menteri jika melihat ada potensi besar dari seseorang untuk memimpin parlemen, atau jika terjadi situasi seperti baru-baru ini, di mana belum ada suara mayoritas atau ada dua calon yang masih deadlock.
Channel News Asia menulis, "Konstitusi memberinya kekuatan untuk menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini dapat memimpin mayoritas di antara anggota parlemen.”
Kekuasaan itu telah digunakan dua kali sejak Februari 2020, atau tak lama setelah Raja berkuasa. Yang pertama adalah ketika perebutan kekuasaan menyebabkan runtuhnya pemerintahan pada 2018 dan pengunduran diri Perdana Menteri Mahathir Mohamad .
Alasan lain mengapa Raja memilih Anwar, karena kiprah Anwar di dunia politik Malaysia memiliki pengaruh yang besar. Di tangannya, perekonomian Malaysia sempat melejit hingga Newsweek menobatkan Anwar sebagai "Asian of the Year."
Keputusan Raja memilih Anwar Ibrahim dan melantiknya pada Kamis (24/11) membuat semua mata tersorot pada sosok pria 59 tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Raja Malaysia Sultan Abdullah berasal dari negara bagian tengah Pahang. Dia dinyatakan sebagai sultan keenam Pahang menggantikan ayahnya yang berusia 88 tahun.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang