Kekalahan Timnas Indonesia melawan Australia di putaran ketiga kualifikasi piala dunia 2026 grup C di Sydney Allianz Stadium menunjukkan bahwa PSSI tidak serius meraih trofi piala dunia.
- PSSI Beri Jatah Suporter China 3.000 Tiket
- Usai Kalahkan Bahrain, Indonesia Naik ke Ranking 123 FIFA
- Timnas U-17 Indonesia Berpeluang Lolos ke Piala Dunia
Dalam pertandingan tersebut, Timnas asuhan Patrick Kluivert dibantai dengan skor 5-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Pengamat sepak bola Sarman El Hakim mencermati, kekalahan Timnas sudah bisa ditebak jauh sebelum skuad Jay Idzes dkk terbang ke Negeri Kanguru. Tidak ada persiapan matang, baik dari segi taktik maupun kondisi kesehatan para pemain.
"Skuad kita itu mayoritas naturalisasi. Mereka terbang dari Eropa ke Sydney berapa jam? Belum lagi jetlag dan masalah perbedaan waktu. Sampai di Australia cuma diberi waktu sedikit sebelum langsung main. Ini bukti kita enggak ada persiapan yang serius," kata Sarman melansir RMOL, Kamis malam, 20 Maret 2025.
"Skuad ini juga belum pernah melakukan uji coba. Langsung dimainkan, dan mainnya di kandang lawan. Ya habis dibombardir Australia," kritiknya.
Pihak yang paling disorot atas kekalahan Timnas Indonesia ini tertuju pada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Selain faktor persiapan, masalah lain adalah komposisi pemain naturalisasi yang terlalu dominan. Menurut Sarman, dominasi ini bukan sepenuhnya salah pelatih, melainkan Ketum PSSI terlalu membuka gerbang pemain asing dan menutup potensi para pemain dalam negeri.
Hal ini terlihat dengan bobroknya pembibitan pemain di Liga 1, Liga 2, hingga liga kasta terendah yang belum bisa dilirik pelatih Timnas.
Ia tidak mempermasalahkan adanya pemain naturalisasi, asalkan komposisinya bisa diseimbangkan dengan pemain lokal.
"Juara Liga 1 Persib, tapi apakah ada pemain Persib yang dipanggil ke Timnas? Ada pemain lokal Ramadhan Sananta, itu pun dari Sleman. Erick Thohir ini sangat mengecewakan," kritiknya.
Paling fatal, Sarman mengungkit pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto yang ingin Timnas Indonesia lolos dan bermain di Piala Dunia 2026. Dengan hasil buruk melawan Australia, artinya Erick Thohir telah mengingkari harapan Presiden Prabowo.
"Sekarang kalau kita ngotot mau lolos ke Piala Dunia 2026, dengan kondisi pemain seperti sekarang ini harus bagaimana? Saya berani katakan Erick Thohir tidak bertanggung jawab kepada Presiden Prabowo. Erick mempermalukan kepala negara," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PSSI Beri Jatah Suporter China 3.000 Tiket
- Usai Kalahkan Bahrain, Indonesia Naik ke Ranking 123 FIFA
- Timnas U-17 Indonesia Berpeluang Lolos ke Piala Dunia