Penyakit lestospirosis atau yang dikenal dengan 'kencing tikus' mulai mewabah pasca banjir yang melanda beberapa kabupaten di Jatim, beberapa waktu lalu. Hingga kini, sudah 33 warga yang terinfeksi penyakit itu, dua diantaranya meninggal dunia.
- Masa Pendaftaran Sekolah, Reni Astuti: Hati-Hati Ada Mafia PPDB, Dispendik Harus Tegas
- Kronologi Insiden Kakek di Jember Tewas Terbakar, Ini Hasil Penyelidikan Polisi
- Wisuda 1.150 Selantang, Wali Kota Eri: Surabaya Hebat Tak Lepas dari Peran Lansia
Baca Juga
"Biasanya panas tinggi tetapi bisa turun sendiri," katanya pada Senin (11/3/2019).
Menurut dia, penyakit tersebut bisa semakin parah, pada beberapa kasus. Biasanya dikenal dengan weil disesae, ketika virus sudah menyerang organ dalam seperti ginjal dan liver. Jika tidak ditangani, penyakit itu bisa menyebabkan kematian.
"Gejalanya penderita sakit kuning, matanya kuning kukunya kuning bahkan sampai kencingnya merah pekat dan dia bisa ndak sadar," katanya.
Setyo menyarankan agar masyarakat benar-benar menjaga kebersihan. Terutama saat musim penghujan dan terjadi banjir di wilayah mereka.
"Ketika banjir sedapat mungkin jangan masuk ke air, kalau masuk air jaga kontak langsung dengan air. Misalkan pakai sepatu both. Kalau sudah bersihkan kaki dengan sabun kalau sudah kena sabun," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tanggap Bencana, Bupati Sanusi Berikan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir
- Tinjau Progres Proyek Smelter Nikel Ceria, Menteri ESDM Ungkap Sinyal Commisioning
- Di Depan Petinggi BSI, Irham Sebut Sarbumusi Sebagai Serikat Buruh Muslim Terbesar di Dunia
Baca Juga