Inisiatif Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyiapkan dua lokasi yang akan dijadikan rumah sakit satelit untuk membantu RS Suyoto menangani pasien Covid-19 diapresiasi sejumlah pihak.
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo
Langkah Prabowo menyiapkan dua lokasi yang akan dijadikan RS satelit di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan) dan Pusdiklat Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemhan di Pondok Labu Jakarta Selatan itu disebut sebagai bukti kepekaan terhadap situasi krisis.
"Prabowo tampaknya memiliki sense of crisis, sehingga dengan kesadaran sendiri menyediakan rumah sakit untuk digunakan penanganan pasien Covid-19," ujar pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Jumat (16/7).
Mantan Dekan FIKOM IISIP 1996 tahun 1999 ini, sudah seharusnya semua menteri di Kabinet Jokowi memiliki sense of crisis seperti Prabowo Subianto.
Semua menteri harus memiliku kepekaan tinggi terhadap penderitaan rakyat akibat pagebluk Covid-19 di Tanah Air.
"Para menteri lain diharapkan segera memberikan kontribusi nyata dalam penanganan Covid-19. Hanya dengan begitu, kabinet Jokowi hadir secara nyata membantu penderitaan rakyatnya," pungkasnya. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo
