Biasanya sebagian pesan pesantren suguhkan musik padang pasir untuk menghibur peringatan hari besar Islam. Namun tidak dengan Pondok pesantren Nisful Laila Desa Cemadak Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Jawa Timur ini.
- Peringati Hari Aksara Internasional, Lesbumi PCNU Jember Gelar Literasi Bahasa Jawa, Mandarin dan Jepang
- Lesbumi NU Jember Latih Anak Muda Kemampuan Pranatacara Bahasa Madura, Jawa dan Osing
Pondok ini berkolaborasi dengan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Jember, Suguhkan Musik Jazz, Sebagai media Dakwah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) NU Jazz. Sebab, musik asal Amerika serikat ini, memiliki segmentasi sendiri, untuk menyampaikan pesan moral.
Alunan musik menggunakan saksofon ini, ditampilkan pada malam puncak Lesbumi Award 2021 bertajuk "NU Jazz" dalam rangka merayakan milad Rasulullah dan Hari Santri Nasional 2021/ di halaman ponpes Asy Syifa, Cumedak Sumberjambe.
Menurut Ketua Lesbumi PCNU Jember, Siswanto Santri juga harus diberi wawasan budaya musikalitas yang kuat/ termasuk musik jazz. Sebab, tidak semuanya memiliki kesukaan alat musik Padang pasir.
Musik Hadrah tetap jalan, namun juga harus bisa melakukan inovasi musik Jazz, yang juga memiliki segmentasi pendengar tertentu.
"Kedepan tidak selamanya santri bertemu dengan musik Hadrah dan gambus,"kata siswato, yang juga Dosen FKIP Universitas Jember, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (24/10).
Karena itu, kata dia Lesbumi memandang perlu untuk menampilkan NU Jazz, dengan bekerjasama dengan Ali Gardy dari Nusantara Rythm Situbondo.
NU Jazz salah satu program unggulan Lesbumi PCNU Jember, sebagai wahana seni budaya yang memuat nilai-nilai Aswaja. Lesbumi ingin menjadi rumah teduh semua anak bangsa dalam konteks seni budaya, kebangsaan dan Islam Nusantara.
Dia menjelaskan, Dulu wali songo menjadikan seni budaya, sebagai media dakwah menyebarkan nilai-nilai ajaran Islam.
"Dimasa sekarang ada Kyai Kanjeng, milik Budayawan cak Nun (MH Ainun Najib),"katanya.
Selain Ali Gardi dari Nusantara Rythm dan Keroncong Kremes Situbondo. Selanjutnya performance NU Jazz dibuka oleh Ali Gardy dari Nusantara Rythm dengan menyajikan musik jazz berwarna etnik Nusantara pada lagu-lagu religi yang lagi populer saat ini. Diantaranya Aisyah, Bidadari surga,Janger dan kangen.
Sedangkan Ali Gardi, melihat Kegiatan NU Jazz sebagai bentuk respon positif antara agama dan kebudayaan. Bahwa agama tidak dipertentangkan dengan kebudayaan.
"Ada spirit yang sama, berbeda aliran (musik) tapi memiliki hulu yang sama, yakni berketuhanan dan bernabi yang sama,"katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Peringati Hari Aksara Internasional, Lesbumi PCNU Jember Gelar Literasi Bahasa Jawa, Mandarin dan Jepang
- Lesbumi NU Jember Latih Anak Muda Kemampuan Pranatacara Bahasa Madura, Jawa dan Osing