Masyarakat yang tertarik membeli mobil atau mobil listrik karena ada rencana pemberian insentif dari pemerintah tampaknya masih harus bersabar. Pasalnya, pemerintah hingga saat ini belum bisa memastikan kapan aturan tersebut akan diterbitkan.
- Hyundai Gowa Manjakan Pelanggan, Beli Mobil Berhadiah Motor Listrik Hingga Gratis Layanan Pengecekan 32 Titik
- PT Utomo Chargerplus Indonesia MoU dengan PLN, Momentum Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Jawa Timur
- PKS Sejalan dengan Anies, Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik Sebaiknya untuk Angkutan Umum
Sebelumnya, sempat berembus kabar kalau insentif tersebut akan dijalankan mulai Juni 2023.
"Kalau bisa lebih cepat dari Juni, why not? Tapi intinya time frame belum ada," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Selasa (27/12).
Saat ini, imbuh Agus Gumiwang, Kemenperin masih menggodok formula insentif kendaraan listrik. Rencananya, pemerintah baru akan menggelar rapat pertama soal insentif ini pada Januari 2023.
"Nilai atau besaran insentifnya itu masih kita hitung, tapi roughly (kisaran) itu kira-kira (seperti) apa yang pernah disampaikan oleh saya dan kemudian disampaikan oleh Pak Presiden, kira-kira 3 atau 4 hari lalu. Itu angka roughly-nya. Rumusannya masih kita finalisasi," papar Agus.
Setelah pemerintah menyepakati formulasi tersebut, baru kemudian dibicarakan dengan DPR.
"Kalau bisa lebih cepat dari Juni, alhamdulillah," harapnya.
Nantinya subsidi ini tidak hanya diberikan untuk pembelian motor dan mobil listrik, tetapi juga berlaku untuk pembelian bus listrik dan kendaraan hybrid.
"Yang pasti kebijakan pemberian insentif bagi pembelian mobil atau motor dan atau bus listrik itu kita ambil untuk mendorong percepatan industri berbasis listrik di Indonesia. Jadi tidak hanya mobil, motor, tapi juga bus," tandasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Plt Ketum Golkar Jawab Isu Jokowi jadi Dewan Pembina dan Ada Ketua Harian
- Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
- Menperin Minta Penegakan Hukum Tidak Tebang Pilih Saat Isu Impor Ilegal Sedang Ramai