Investor Australia Terarik Kelola Sampah Tangsel

. Sampah plastik di Kota Tangsel dalam waktu dekat ini tampaknya akan terselesaikan, menyusul tertariknya investor Australia mengelola sampah di wilayah ini.


Investor Australia itu tertarik menanamkan modalnya di Tangsel dan menjadikan limbah plastik ini menjadi bahan bakar solar.

Hal itu terkuak dari hasil Rakor antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemkot Tangsel, Senin (9/4).

Dalam petemuan itu, dibahas rencana perusahaan Australia yang berminat mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Yepi Suherman membenarkan ketertarikan investor dari Australia, pihaknya masih membahas dan merundingkan tawaran itu.

"Pengelolaan sampah ini membutuhkan lahan seluas dua hektar. Sebetulnya jika memang lahannya ada, mereka inginya cepat. Pengerjaan memakan waktu sembilan bulan, dan 2019 bisa digunakan. Untuk lahan masih kendala bagi kita," ujar Yepi.

Yepi melanjutkan, Tangsel pada dasarnya sangat tertarik, tapi tidak hanya sampah plastik yang diolah, tapi juga sampah orgranik. Muncul gagasan dengan menggandeng Kota Tangerang untuk mengirimkan sampah plastik ke Tangsel agar mencukupi target pengolahan 50 ton per hari sampah plastik.

Kata Yepi, satu mesin atau satu titik tempat kapasitasnya 50 ton per hari, sedangkan satu ton sampah plastik mampu menghasilkan 1063 liter solar.

"Kami memberikan gagasan bagaimana jika sampah organik bisa dikirim ke Kota Tangerang dan Kota Tangerang bisa kirim yang plastik ke Tangsel,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news