Israel membombardir sekolah Dar Al Arqam di lingkungan Al Tuffah, Kota Gaza. Jumlah korban meningkat menjadi 31 orang. Hampir 100 orang lainnya dilaporkan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
- Israel Gempur Gaza Saat Idulfitri, 80 Orang Tewas
- MUI Tuntut Dunia Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
- Warga Gaza Butuh Bantuan dan Rekonstruksi Segera
Menurut keterangan resmi dari Pertahanan Sipil di Gaza, serangan tersebut menargetkan sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi para pengungsi.
“Jumlah korban tewas telah mencapai 31 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Hampir 100 lainnya mengalami luka-luka, beberapa dalam kondisi kritis,” ujar pernyataan tersebut, seperti dimuat The Peninsula pada Jumat, 4 April 2025.
Tragedi ini semakin memilukan karena enam warga Palestina dilaporkan masih hilang di bawah reruntuhan bangunan, termasuk seorang pria, istrinya yang sedang hamil sembilan bulan dengan anak kembar, saudara perempuannya, dan ketiga anaknya.
Sumber-sumber lokal menyebutkan bahwa sekolah tersebut dibom dua kali secara beruntun oleh pesawat tempur Israel.
Serangan kedua terjadi saat tim penyelamat sedang mengevakuasi korban dari puing-puing bangunan, sehingga meningkatkan jumlah korban jiwa dan luka-luka secara signifikan.
Kantor Media Pemerintah di Gaza menyampaikan kecaman keras atas serangan Israel, padahal sekolah tersebut menjadi tempat perlindungan ribuan warga sipil yang mengungsi akibat pemboman yang sedang berlangsung.
Mereka juga menambahkan bahwa upaya penyelamatan dan perawatan korban sangat terhambat oleh kehancuran total sektor kesehatan di Gaza.
Pemerintah Gaza mencatat bahwa ini bukan serangan pertama terhadap tempat pengungsian.
“Hingga saat ini, pasukan pendudukan telah menargetkan 229 pusat pengungsian dan tempat penampungan. Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap semua konvensi internasional, termasuk Konvensi Jenewa Keempat,” bunyi pernyataan tersebut.
Selain Dar Al Arqam, pasukan Israel juga menyerang Sekolah Fahd Al Sabah di wilayah yang sama pada malam harinya, menewaskan tiga orang dan melukai sejumlah lainnya.
Serangan juga terus berlangsung di wilayah lain seperti Al-Shuja'iyya, Al Atatra, dan Al Nasr, menyebabkan kerusakan besar dan tambahan korban jiwa.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas telah mencapai 50.523 orang, sementara 114.776 lainnya terluka. Dari jumlah tersebut, 112 korban tewas hanya dalam rentang waktu sejak Kamis dini hari, dan 71 di antaranya berasal dari Kota Gaza.
Tragedi ini menambah panjang daftar serangan terhadap warga sipil yang mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas umum, menimbulkan kecaman luas dari komunitas internasional dan mendesak penghentian segera atas kekerasan yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ratusan Dokter dan Tenaga Medis Gelar Aksi: Stop Pembunuhan Tenaga Kesehatan di Gaza
- Israel Gempur Gaza Saat Idulfitri, 80 Orang Tewas
- Sahabat Yatim Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Anak-Anak Gaza