Isu pemakzulan Presiden Joko Widodo yang santer belakangan ini dianggap sebagai isu pamungkas yang sengaja diembuskan untuk menjatuhkan kandidat capres-cawapres tertentu. Sebab, pemakzulan akan sulit terjadi.
- Pemakzulan
- Denny Indrayana: Secara Hukum, Presiden Jokowi Sudah Penuhi Pasal untuk Dimakzulkan
- Tinggal Pilih, Presiden Jokowi Dimakzulkan atau Biarkan Erick Thohir Rangkap Jabatan
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, isu pemakzulan sulit dan tidak akan terjadi. Selain terkesan sarat dengan kepentingan, isu tersebut tidak akan berpengaruh kepada elektabilitas serta pilihan politik masyarakat.
"Isu pemakzulan adalah isu pamungkas yang sengaja ingin diembuskan untuk menjatuhkan kandidat tertentu. Namun saya lihat tidak akan signifikan (berpengaruh terhadap elektabilitas), karena publik sudah tahu mana yang harus dipilih mana yang tidak harus dipilih," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/1).
Terlebih lagi, lanjut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, isu pemakzulan atau impeachment ini pada akhirnya akan berujung di partai politik. Sementara Parpol saat ini masih terkonsentrasi penuh pada upaya pemenangan masing-masing kandidat baik pileg maupun pilpres.
Untuk itu, jika isu pemakzulan terus diembuskan, justru akan mendapatkan penilaian yang buruk dari publik. Karena pihak-pihak tersebut dianggap tidak kreatif dalam memainkan strategi guna pemenangan calon dalam pilpres yang tidak lama lagi akan dilangsungkan.
"Saya kira itu hanyalah isu murahan. Mestinya jika terdesak oleh kemungkinan kekalahan tidak dengan menggunakan isu pemakzulan. Harusnya lebih fokus kepada strategi pemenangan yang efektif guna dapat memikat suara publik," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi