Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digawangi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa diprediksi akan pecah menyusul menguatnya isu menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Terlebih Ketum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan akan membuka peluang pindah koalisi jika memilih calon wakil presiden dari eksternal KIR.
Tapi, menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, ia bahkan tidak memiliki bayangan jikalau PKB dan Gerindra bercerai alias Koalisi Indonesia Raya (KIR) bubar.
"Jadi ketika PKB gandneg dengan Gerindra. PKB enggak punya bayangan untuk pecah. Buat PKB, masih dalam prinsip itu kita membangun koalisi yang serius tidak mikir bercerai,” kata Jazilul di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (23/11).
"Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci oleh Allah, jadi kalau sampai bercerai kami dengan Gerindra, enggak bagus itu,” imbuhnya.
Disinggung mengenai isu Prabowo-Ganjar untuk Pilpres 2024 mendatang bakal mengganggu keharmonisan PKB bersama Gerindra, Jazilul mengatakan tidak terganggu isu tersebut, dan solid dengan perjanjian antara PKB dan Gerindra dalam membangun koalisi.
"Enggak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada fakta yang ditandatangani, bahwa calon presiden dan wakil presiden itu dibicarakan dengan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dan sampai hari ini belum ada pembicaraan terkait dengan Pak Ganjar,” katanya.
Dia menegaskan bahwa perjodohan antara Prabowo dan Ganjar hanya sebatas isu semata, belum menjadi obrolan serius internal koalisi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah