Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) secara resmi mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Rabu (8/4), pukul 13.00 WIB. Pengumuman ini dilakukan serentak se-Indonesia.
- Wujudkan Desa Pancasila, Unesa Gelar KKB Jilid II di Jombang
- Visi Besar 5C Next Level, Direksi PLN Maju Pilihan Ketum PP IKA ITS
- KKN Pulang Kampung, Mahasiswa UNM Mengabdi di Desa Cengkok
Pada seleksi tanpa tes ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah meloloskan 1.022 pendaftar yang tersebar di berbagai departemen.
“Jumlah pendaftar SNMPTN di ITS mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang menerima sebanyak 1.223 pendaftar. Ini disebabkan LTMPT melakukan pengurangan kuota penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN menjadi 20 persen. Sebanyak 1.022 pendaftar yang telah diterima merupakan 20 persen dari total kuota penuh mahasiswa baru ITS tahun 2020 ini,” terang Direktur Pendidikan ITS Dr Eng Siti Machmudah, dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (9/4).
Dijelaskan, adapun kuota 1.022 kursi di ITS tersebut telah diperebutkan oleh 13.850 pendaftar. Jumlah ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 10.707 pendaftar.
Menurut dosen Teknik Kimia ini, peningkatan yang signifikan tersebut terjadi karena adanya dukungan dari mahasiswa yang mempromosikan ITS di sekolahnya masing-masing.
“Terutama mahasiswa yang tergabung di kegiatan bernama Ini Lho ITS,” imbuhnya.
Sementara itu, mayoritas pendaftar SNMPTN di ITS masih berada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 5.436 pendaftar. Adapun Departemen Teknik Informatika memiliki peminat terbanyak di tahun 2020 ini dengan 1.627 peminat dan yang diterima sebanyak 61 pendaftar. Sedangkan Departemen Teknik Mesin sendiri lebih memprioritaskan perempuan pada SNMPTN kali ini.
“Bahkan, terdapat 24 dari 52 kuota yang sudah dipersiapkan untuk perempuan,” ucapnya.
Machmudah menegaskan, apabila siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN di ITS tidak melakukan pendaftaran ulang atau mengundurkan diri, ITS tidak akan memberikan sanksi khusus berupa daftar hitam (blacklist) pada asal SMA siswa tersebut.
Namun sanksi yang diberikan berupa pengurangan jumlah kuota yang seharusnya diterima oleh SMA asal siswa itu pada jalur SNMPTN di tahun berikutnya.
Dia berharap bagi pendaftar yang telah dinyatakan diterima untuk segera membaca pengumuman dengan seksama mengenai jadwal dan persiapan registrasi ulang secara daring melalui halaman smits.its.ac.id/pengumuman/snmptn.
“Dan untuk uang kuliah tunggal pada tahun ini masih dengan sistem yang sama dengan maksimal Rp 7,5 juta per semesternya,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Saudara Kembar, Mahasiswa FK Unusa Diwisuda Bareng
- Dosen Unusa Masuk Daftar Ilmuwan Top Dunia
- UNESA Terima Anugerah KPI 2021