Kandidat ketua umum PAN baik yang menang atau kalah harus diapresiasi. Dari banyak partai politik, PAN yang baru memperlihatkan indahnya demokrasi pasca Pilpres 2019.
- Jabatan 18 Kepala Daerah Berakhir 2023, Ini Harapan DPRD Jatim
- AHY Siap Dampingi Prabowo Kampanye Keliling Indonesia
- Kata Din Syamsuddin, KAMI Menanti Tanggapan, Bukan Serangan Buzzer Bayaran
Kongres V PAN menetapkan petahana Zulkifli Hasan sebegai ketua umum partai periode 2020-2015.
Dia unggul dari penantang utamanya Mulfachri Harahap, dengan selisih suara 331 suara banding 225 suara. Sementara, satu calon ketua umum lainnya, Drajad Wibowo hanya mendapat enam suara.
Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, tingginya perolehan suara Mulfachri diyakini akan dijadikan pertimbangan untuk merangkul anak Medan itu.
Apalagi, mantan ketua Fraksi PAN DPR RI itu adalah kader utama yang ikut membesarkan PAN di garis depan.
"Membaca dukungan kepada Mulfachri Harahap yang juga tidak kecil, maka PAN perlu keseimbangan, dan Zulkifli harus melihat itu sebagai jalan tengah untuk merangkul Mulfachri Harahap," ujar Dedi Kurnia Syah, Rabu (12/2), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Ditambah, lanjut Dedi Kurnia Syah, Zulhas dalam pidatonya pasca terpilih, juga telah menegaskan, dia akan menjalin pertemanan sebanyak mungkin dan mengindari permusuhan.
Dengan demikian, tidak ada alasan Zulhas mempersekusi dan melakukan pengasingan terhadap para kompetitiornya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Paslon Amin Ina Menjadi Pendaftar Pertama Ke KPU Dalam Pilwali Probolinggo 2024
- Soal Kebakaran Plumpang, DPRD DKI: Yang Harus Paling Bertanggungjawab PT Pertamina
- HISNU Optimis Ganjar Pranowo Sosok Pemimpin RI 2024