Untuk menjaring sejumlah nama yang bakal diusulkan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi petahana Joko Widodo, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar disarankan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
- Ganjar Ikut Tolak Timnas Israel Belum Tentu Dapat Simpati PDIP
- Aspirasi Kader Golkar, Sarmuji Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Pengamat: Peluang Muhaimin Iskandar Jadi Capres Sangat Tipis
Penentuan nama bakal cawapres melalui forum Rapimnas merupakan cara yang paling demokratis karena menyerap semua aspirasi daerah.
Saran ini disampaikan Anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Prof. Anwar Arifin menanggapi bursa cawapres dari Golkar yang akan diusung dalam pemilihan presiden mendatang. Menurut dia, dengan cara itu nama yang diusulkan terjamin legitimasinya.
"Saya kira forum yang paling baik adalah menggelar Rapimnas. Siapa pun nama-nama yang terpilih menjadi bakal calon, sudah sangat legitimate karena dipilih melalui Rapimnas," ujar Anwar Arifin dalam keterangannya, Sabtu (5/5).
Usulan menggelar Rapimnas kata mantan anggota DPR dua periode ini untuk membiasakan tradisi demokrasi di internal partai dan menghindari pengambilan keputusan yang sentralistik, apalagi untuk sebuah keputusan yang strategis.
"Jadi, aspirasi seluruh daerah harus diakomodasi, lalu dikerucutkan untuk diputuskan," katanya.
Anwar Arifin yang dikenal juga sebagai pakar komunikasi ini menegaskan, untuk menggelar Rapimnas tidak sulit, apalagi soal cawapres adalah masalah yang sangat strategis bagi Golkar.
"Bisa secepatnya digelara Rapimnas, satu hari cukup, karena agendanya sudah jelas penentuan bakal calon wakil presiden," katanya.
Menurut Anwar Arifin, sebagai sebuah usulan yang moderat, idealnya bisa dipilih 5-7 nama bakal calon wapres. Siapa saja mereka, Rapimnas yang menjaring dan memutuskan.
"Sebab aspirasi setiap DPD atau daerah kan beda-beda. Maka forum Rapimnas inilah yang berwenang," tambahnya.[dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polemik TWK Kian Meruncing, Novel Baswedan Diminta Tidak Menciptakan Polarisasi Di Masyarakat
- Pengganti Sri Mulyani Harus Jalankan Prinsip Good Goverment and Clean Goverment
- Gus Muhaimin Siap Kolaborasi Wujudkan Iklim Ketenagakerjaan Sehat di Sidoarjo