Jawab Kritikan Jokowi- SBY: Ini Akan Jadi Penilaiann Buruk Masyarakat

RMOLBanten. Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyinggung kebijakan subsidi harga BBM yang diterapkan periode SBY tidak bisa meratakan harga BBM di seluruh wilayah Indonesia. Langsung mendapat tanggapan.


Menurut SBY pernyataan Jokowi mengenai kebijakan subsidi BBM didapat dari percakapan publik, termasuk di media sosial.

"Pak Jokowi intinya mengkritik dan menyalahkan kebijakan subsidi untuk rakyat dan kebijakan harga BBM, yang berlaku di era pemerintahan saya," tulis SBY dalam akun @SBYudhoyono.

Lebih lanjut, SBY menjelaskan dirinya bisa saja menjelaskan kepada Jokowi mengenai kebijakan subsidi yang dijalankan saat memimpin pemerintahan. Namun hal ini akan menjadi penilaian buruk di masyarakat. Apalagi, sambung SBY, saat ini masyarakat tengah menghadapi masalah keamanan, politik dan ekonomi.

Ia juga meminta para mantan menteri dan pejabat pemerintah di era pemerintahannya, para kader Partai Demokrat dan konstituen, tetap sabar atas kritik dan menyalahkan Jokowi terkait kebijakan subsidi untuk rakyat di kepemimpinannya.

"Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok dan beri contoh yang tak baik kepada rakyat. Malu kita," pungkasnya.

Sebelumnya dalam Presiden Jokowi menyatakan kebijakan BBM satu harga di seluruh daerah sudah dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia lantaran pemerintah telah mencabut subsidi BBM.

Pada pemerintahan sebelumnya, terdapat subsidi BBM sebesar Rp340 triliun. Namun, BBM satu harga tidak bisa diterapkan di seluruh daerah.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun kenapa harga nggak bisa sama. Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," ujar Jokowi saat menghadiri penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP se-Indonesia 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5). [dzk

ikuti terus update berita rmoljatim di google news