Dua Minggu menjelang pelaksanaan pencoblosan Pemilihan Presiden pada Pemilu 2024, kondisi sosial politik di Jawa Timur relatif stabil dan tak ada gejolak.
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
Kendati demikian, semua pihak diharapkan mampu menunjukkan kedewasaan berpolitik, sehingga ikatan kohesi sosial masyarakat tidak terganggu.
Demikian disampaikan Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI) Muhlis Ali menyikapi situasi sosial politik.
"Wilayah Jatim menjadi sorotan utama dalam pesta demokrasi, pasalnya menjadi barometer politik nasional. Saya bersyukur suasana saat ini cukup kondusif, Kamtibmasnya terjaga dengan baik, kampanye dan pengumpulan massa dengan jumlah besar juga relatif aman dan damai," ujar Muhlis dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dari kondisi itu, Muhlis mengapresiasi kerja keras Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto. Pasalnya berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu tokoh utama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan masyarakat Jawa Timur.
Kemudian, ia meminta Kapolda agar menjaga disiplin tinggi dalam kepemimpinannya. Khususnya dalam menjaga netralitas Polri, memberi perlakuan yang sama terhadap kontestan pemilu, sehingga proses demokrasi berjalan dengan adil dan transparan.
"Sampai saat ini, Kapolda berhasil membangun sinergitas antara masyarakat dan TNI. Kerja sama yang erat antara TNI-Polri menjadi landasan kuat dalam menjaga keamanan selama periode Pemilu. Kedua lembaga tersebut berkolaborasi dengan baik dalam menghadapi potensi konflik dan memastikan situasi tetap kondusif," tuturnya.
Selain itu, Muhlis juga menyampaikan, bahwa keberhasilan Kapolda tidak hanya terletak pada aspek keamanan, namun juga pada pemahamannya terhadap karakteristik masyarakat Jawa Timur.
"Tentu, sebagai putra asli Malang, Pak Imam Sugianto telah mampu mengenali nilai-nilai dan tradisi Jawa Timuran dengan baik. Pak Imam bisa dengan luwes menjalin komunikasi yang efektif dengan para tokoh masyarakat Jawa Timur," terangnya.
Muhlis yang merupakan mantan Ketua PB HMI tersebut berharap, kedamaian dan keharmonisan antar anak bangsa tetap terjaga.
"Maka dari itu, kami meminta Polri dan TNI melakukan deteksi dini dan pendekatan persuasif agar tidak ada gejolak berarti menjelang Pemilu. Keberhasilan para pemimpin di level daerah dalam menjaga keamanan dan kualitas demokrasi menjadi cerminan positif bagi upaya memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang