Pemberangkatan Jamaah Haji tahun 2022 kembali dihelat. Dari Jawa Timur, terdapat sekitar 19.210 orang CJH asal Jatim yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
- Banjir Dringu Dianggap Hoax, Netizen Minta Maaf
- Peringati Hari Lanjut Usia Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Sejahterakan dan Lindungi Manula
- Jelang Musim Moto3 GP Tahun 2023, Gubernur Khofifah Terima Helm Motif Batik Sarangan dari “Super Mario”
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun kembali mengingatkan para CJH asal Jatim untuk memenuhi semua persyaratan menjelang keberangkatan, utamanya vaksinasi lengkap.
Sesuai persiapan pelaksanaan haji tahun 2022 dan regulasi yang ditetapkan, CJH diwajibkan menerima dua jenis vaksin, yakni vaksin Meningitis dan 2 dosis vaksin Covid-19.
"Bagi seluruh CJH asal Jawa Timur, yang belum vaksin lengkap mohon segera mengikuti vaksinasi di fasilitasi kesehatan (faskes) terdekat. Jangan sampai batal haji karena belum vaksin lengkap," ungkap Gubernur Khofifah pada Sabtu (21/5).
"Jika sudah waktunya vaksinasi Covid-19 _booster_, maka para CJH juga harus diberikan vaksinasi _booster_ ," lanjutnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi bagi CJH ialah untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit menular. Ini penting, sebab penyakit menular berpotensi terbawa keluar maupun masuk Indonesia melalui CJH.
Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes)
per tanggal 20 Mei 2022, Khofifah merinci dari total 19.210 orang CJH asal Jatim cakupan vaksinasi Meningitis kepada CJH asal Jatim mencapai 16.050 (83,55%),
Sedangkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi CJH tercatat dosis 1 sebesar 17.409 (90,63%), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis 2 sebesar 16.623 (86,64%), dan cakupan vaksinasi Covid-19 booster sebesar 12.293 orang (63,05%).
Untuk itu, Khofifah mengungkapkan guna meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi CJH asal Jatim, pihaknya melalui Dinkes Jatim melakukan pembinaan, monitoring dan _feedback_ capaian vaksinasi setiap hari kepada Dinkes kabupaten/kota asal CJH.
Gubernur Khofifah juga minta Kanwil Kemenag Jatim dan Kakan Kemenag se Jawa Timur mendistribusikan data CJH yang belum divaksinasi secara detail dan mengawal langsung ( _by name by address_ ) kepada Dinkes kabupaten/kota untuk divalidasi, diverifikasi, dan ditindaklanjuti.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa vaksin untuk Covid-19 dapat diperoleh di Puskesmas terdekat dimana CJH mendapatkan secara cuma-cuma alias gratis.
"Pelaksanaan vaksinasi sedang berjalan, jadi diharapkan waktu CJH berangkat, persyaratan vaksinasi wajib yakni Meningitis dan Covid-19 dosis 1 dan dosis 2, sudah didapatkan secara lengkap," katanya.
Apalagi Pemprov Jatim sudah menyatakan kesiapan vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga masing-masing daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.
" Di samping vaksinasi wajib, para CJH dipersilakan melengkapi diri dengan vaksin lain seperti vaksin Influenza demi perlindungan kesehatan yang lebih baik, namun dengan biaya sendiri," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah: Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
- Beri Solusi Konkret Kasus Penahanan Ijazah, Gubernur Khofifah: Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja yang Ditahan
- Gubernur Khofifah Pastikan Dua Lokasi Sekolah Rakyat di Kampus Unesa Siap Beroperasi dan Ramah Disabilitas